5 Jasa Besar Aceh Kepada Indonesia "5 Great Services of Aceh To Indonesia"
Assalamu'alaikum Wr.Wb. Selamat siang sahabat steemian dimana pun kalian sekarang. Apa kabarnya? Sehat? Semoga selalu diberikan kesehatan yaa... Hari ini saya akan membagikan informasi tentang sejarah tentang Jasa Aceh kepada Indonesia. Jika ada kesalahan pada informasi dan tulisan yang saya bagikan saya sangat mengharapkan masukan dari teman-teman semua. Terima kasih. *ENG "Peace be upon you, and Allah mercy and blessings. Good afternoon steemian friend wherever you are now. How are you? Healthy? Hopefully it will always be given good health ... Today I will share information about the history of Jasa Aceh to Indonesia. If there is a mistake in the information and posts I share I really expect input from all my friends. thanks." a. Aceh Jadi Donatur Indonesia di Masa Perjuangan Mungkin tidak banyak yang tahu kalau sebenarnya ketika Belanda dan Jepang menjajah Indonesia, Aceh selalu dalam kondisi merdeka. Ya, rakyat Aceh berjuang gigih sehingga penjajahan tidak sampai kepada tanah mereka. Alhasil, orang-orang Aceh makmur secara ekonomi karena tidak terjerat sistem kolonial. Sebenarnya mereka bisa memilih untuk tidak peduli. Namun, terlahir di tanah Indonesia, orang-orang Aceh merasa punya kewajiban moral untuk membantu saudara sebangsa. Akhirnya mengalirlah bantuan-bantuan dana dari orang-orang Aceh kepada Indonesia. Bantuan ini pun dipakai untuk operasional pemerintah Indonesia. Salah satunya untuk membiayai H. Agus Salim agar bisa mengikuti Konferensi Asia di New Delhi. Tanpa bantuan ini, perjuangan Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan makin susah. **ENG Aceh So Donator Indonesia in the Period of Struggle Perhaps not many people know that when the Dutch and Japan colonized Indonesia, Aceh was always in an independent state. Yes, the people of Aceh fought so hard that the occupation did not reach their land. As a result, the Acehnese are prosperous economically because they are not entangled in the colonial system. Actually they can choose not to care. However, born in Indonesian soil, the Acehnese felt it had a moral duty to help their compatriots. Finally, the grants from Acehnese funds were donated to Indonesia. This assistance is also used for Indonesian government operations. One of them is to finance H. Agus Salim in order to join the Asian Conference in New Delhi. Without this assistance, Indonesia's struggle for independence is increasingly difficult.
b. Rakyat Aceh Patungan Lalu Belikan Indonesia Pesawat Secara teori Indonesia memang kaya, tapi di masa perjuangan mengelola sumber daya alam nyaris jadi hal yang tidak mungkin dilakukan. Selain terkendala modal, alat dan lain sebagainya, fokusnya saat itu adalah berjuang. Lalu, ke mana Indonesia mencari bantuan yang bisa instan dan langsung? Ya, Aceh. Aceh seakan menjadi donatur tetapnya Indonesia. Ketika bangsa ini butuh dibantu, mereka siap. Faktanya, mayoritas sumbangan dana yang diberikan oleh Aceh kepada Indonesia berasal dari patungan rakyat. Seperti ketika Indonesia butuh pesawat, orang-orang Aceh mengumpulkan emas-emas mereka lalu mendatangkan sebuah pesawat untuk diberikan kepada bangsa ini. Ada dua pesawat yang berhasil dibeli dari dana patungan tersebut, dan pesawat ini perannya amat vital bagi perjuangan Indonesia. *ENG In theory, Indonesia is rich, but in the struggle to manage natural resources almost impossible. In addition to constrained capital, tools and so forth, the focus at that time was struggling. Then, where do Indonesia seek immediate and immediate assistance? Yes, Aceh. Aceh seems to be a permanent donor of Indonesia. When this nation needs help, they are ready. In fact, the majority of donations given by Aceh to Indonesia come from people's venture. Just like when Indonesia needed a plane, the Acehnese collected their gold and brought in a plane to give to this nation. There are two aircraft that have been purchased from the joint venture fund, and this aircraft is very vital to the struggle of Indonesia.
c. Aceh Juga Menyumbang Kapal Laut Alutsista Indonesia di masa perjuangan sangatlah miris. Jangankan produksi, dulu para leluhur hanya memunguti dan juga membeli. Walaupun membeli bukanlah pilihan mudah mengingat ekonomi Indonesia tidak bagus. Lagi-lagi Aceh memberikan bantuan untuk Indonesia. Kali ini berupa kapal laut dengan kode PPB 58 LB. Kapal ini pun pengaruhnya sangat besar bagi bangsa. Dulu, ia dikemudikan oleh seorang Laksamana Muda bernama John Lie. Di tangannya, kapal ini berguna banyak, terutama perannya dalam mendistribusikan senjata-senjata. Seandainya Aceh pelit dan berbuah tidak adanya kapal ini, maka perjuangan Indonesia akan berlipat-lipat susahnya. "ENG Alutsista Indonesia in the struggle is very sad. Let alone the production, once the ancestors only picked and also bought. Although buying is not an easy choice considering Indonesia's economy is not good. Again, Aceh provided assistance to Indonesia. This time it is a ship with a code of 58 LB PPB. This ship is very big influence for the nation. In the past, he was driven by a Rear Admiral named John Lie. In his hand, this ship is useful a lot, especially its role in distributing weapons. If Aceh is stingy and fruitful in the absence of this ship, then the struggle of Indonesia will be many times hard.
d. Peran Penting Radio Rimba Raya Dulu, media untuk menyebarkan semangat perjuangan sangat terbatas. Lewat tulisan-tulisan juga sama sekali susah lantaran distribusinya pasti diawasi penjajah serta tulisannya akan banyak diplintir. Radio jadi satu-satunya alat orang-orang dulu untuk saling berbagai kabar perjuangan. Meskipun demikian, tak banyak radio yang berdiri dan kemudian melakukan siaran berharga itu. Hanya beberapa gelintir saja termasuk salah satunya adalah Radio Rimba Raya yang ada di Aceh Tengah. Peran radio ini benar-benar vital. Para penyiarnya selalu tak henti-hentinya memberikan informasi penting tentang perjuangan bangsa. Misalnya dengan menegaskan bahwa Indonesia tetap berdiri ketika radio Belanda tak bosan-bosannya mengingatkan dunia jika mereka sudah menghapuskan bangsa ini. **ENG In the past, the media to spread the spirit of the struggle is very limited. Through the writings are also entirely difficult because the distribution must be supervised by the invaders and his writings will be many diplintir. Radio is the only tool of people used to struggle with each other. Nonetheless, not many radio stands and then do the precious broadcasts. Only a few of them including one of them is Radio Rimba Raya in Central Aceh. The role of this radio is absolutely vital. The announcers always give unnecessary information about the struggle of the nation. For example by asserting that Indonesia stood up when Dutch radio did not bother to remind the world if they have eliminated this nation.
e. Menyumbang Emas Monas Sebagai Lambang Kedigjayaan Bangsa Terletak di ibu kota dengan bangunannya yang hebat, monas adalah representasi perjuangan bangsa. Ditambah lagi dengan emas seberat 38 kilogram di bagian teratas monumen yang makin membuat bangsa ini bisa membusungkan dada sebagai negara berdaulat yang tidak bisa diganggu gugat. Tahu kah siapa yang menyumbang emas ini? Ya, ia adalah seorang pria asal Aceh. Terletak di ibu kota dengan bangunannya yang hebat, monas adalah representasi perjuangan bangsa. Ditambah lagi dengan emas seberat 38 kilogram di bagian teratas monumen yang makin membuat bangsa ini bisa membusungkan dada sebagai negara berdaulat yang tidak bisa diganggu gugat. Tahu kah siapa yang menyumbang emas ini? Ya, ia adalah seorang pria asal Aceh. *ENG Located in the capital with its superb buildings, monas is a representation of the nation's struggle. Coupled with gold weighing 38 pounds at the top of the monument that increasingly makes this nation can puff up the chest as a sovereign state that can not be contested. Do you know who contributed this gold? Yes, he is a man from Aceh. Located in the capital with its superb buildings, monas is a representation of the nation's struggle. Coupled with gold weighing 38 pounds at the top of the monument that increasingly makes this nation can puff up the chest as a sovereign state that can not be contested. Do you know who contributed this gold? Yes, he is a man from Aceh.
Cukup dulu untuk postingan hari ini yaa... Mohon masukkannya sahabat steemit.. Terima kasih dan semoga bermanfaat..
Bereh
Vote back kwan beuh
Slam steemian aceh
jeut
How to establish the historical consciousness of this generation of nation, to appreciate the service of history?
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.facebook.com/Cot-Mesjid-369253059788913/
Thanks for your good posts, I followed you!
Congratulations @mona.mrs! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!