You are viewing a single comment's thread from:

RE: Ini Bukan Honda, Kawan

in #indonesia6 years ago

Hahahahahaha...
Aku tertangkap kamera!
Sebetulnya bukan memaksa atau mendoktrin, tapi mengintimindasi, Bang.

Tulisan narasi si Kawan itu memang keren. Aku mengintimidasinya karena kesal tak bisa menikmati buah di pohon khayalnya.

Soal penyebutan Honda (untuk sepeda motor), Rinso (untuk deterjen), Sanyo (untuk mesin pompa air), Indomie (untuk mie instan) dan lain-lain, ternyata bukan milik kita saja. Di Manila, orang menyebut Xerox untuk mesin fotokopi, bahkan untuk kata kerja 'mem-fotokopi mereka menggunakan kata Xerox.

Fenomena itu dikenal dengan istilah brand image dalam dunia pemasaran. Antara kemalasan konsumen menyebut kategori (sepeda motor, mie instan, mesin pompa air, mesin fotokopi, deterjen dan lain-lain) dengan kesuksesan sebuah merek produk mendominasi pasar. Namun aku sungguh sepakat dengan imbauan "Membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa".

PS: Setelah membaca isi tulisan ini, menurut kaedah Bahasa Indonesia, semestinya ada tanda koma setelah kata "Honda" di bagian judul; Ini bukan Honda, Kawan.

Sebab judul yang sekarang bermakna: Ini bukan Honda milik kawan.

Saleum Mameh!

Sort:  

Yayaya betul kita sudah terbiasa, pinjam honda siat padahai yang dipinjam motor pabrikan yamaha, begitu juga dengan sebutan lain, alah kiban yang ka biasa laju.
Terimakasih pada koreksi itu juga untuk Indomie goreng nya.

Ada tambahan lagi bg Diyus, pampers untuk popok bayi, softex untuk pembalut, ajinomoto untuk msg, kodak untuk mengambil gambar, hehehehe

Benar sekali, Saudari Rayfa. Terimakasih sudah melengkapiku. Salam hangat-hangat kuku!