Life Is Simple, We Who Make It Difficult (Bilingual)
My Setemians fellow, have you ever heard the expression that life is really easy, but we are the ones who always make it difficult? I am the one who agrees with the phrase. See how we always try to make our lives and even make other people's life difficult and complicated.
On the highway, for example, all of us are required to obey the rules in traffic. The government has prepared so complex rules, so that our safety on the highway to be safe, comfortable and of course make us safe in driving.
But how many motorcyclists then wear their own self-awareness helmets? How many car drivers wearing a belt not for fear of being ticketed? How many would willingly stop at a red light and let someone else who has time to walk to go safely?
The answer is certainly less than it should be. Many motorcyclists feel that the helmet is just to pass the checkpoint. If there is no raid, the helmet simply tied in the couch or dipangku in front. So is the driver of four-wheeled vehicles. Very few feel the need to maintain safety by wearing seatbelts.
So also with the rearview mirror and sign lights on the motorcycle. Many are incomplete. Though both equipment is important for safety in driving.
What about you Stemians friends? Do you also agree with me that the fact that we always make our lives more complicated than it should be?
When we are disciplined and more respectful of ourselves and others, our lives are much easier and more orderly. Let's learn from Japanese people who are so appreciative of others and very disciplined in their daily lives.
From there we may become motivated that life is simple, but it is often times that we make it difficult.
*INDONESIA*
Hidup Itu Sederhana, Kita lah yang Membuatnya Sulit
Sahabat Setemians, pernahkah Anda mendengar ungkapan bahwa sesungguhnya hidup itu mudah, namun kitalah yang selalu membuatnya sulit? Saya termasuk yang sependapat dengan ungkapan tersebut. Lihatlah betapa kita selalu berusaha membuat hidup kita dan bahkan membuat hidup orang lain menjadi sulit dan rumit.
Di jalan raya, misalnya, semua kita diminta untuk menaati aturan dalam berlalu lintas. Pemerintah sudah menyiapkan aturan yang begitu kompleks, agar keselamatan kita di jalan raya menjadi aman, nyaman dan tentu saja membuat kita selamat dalam berkendara.
Tetapi ada berapa banyak pengendara roda dua yang kemudian memakai helm atas kesadaran sendiri? Berapa benyak pengemudi mobil yang memakai sabuk bukan karena takut ditilang? Berapa banyak yang mau ikhlas berhenti di lampu merah dan membiarkan orang lain yang tiba waktunya berjalan untuk melaju dengan aman?
Jawabannya tentu lebih sedikit daripada yang seharusnya. Banyak pengendara sepeda motor yang merasa bahwa helm itu hanya untuk melewati pos pemeriksaan. Bila tak ada razia, helm cukup diikat di bawak jok atau dipangku di depan. Begitu juga dengan pengemudi kendaraan roda empat. Sedikit sekali yang merasa perlu menjaga keselamatannya dengan mengenakan sabuk pengaman.
Begitu juga dengan kaca spion pada dan lampu sign pada sepeda motor. Banyak yang tidak lengkap. Padahal kedua perlengakapan itu penting untuk keselamatan dalam berkendara.
Bagaimana dengan Anda sahabat Stemians? Apakah Anda juga sepakat dengan saya bahwa faktanya kita selalu membuat hidup kita lebih rumit dari seharusnya?
Bila kita disiplin dan lebih menghargai diri kita dan juga orang lain, maka hidup kita jauh lebih mudah dan teratur. Mari kita belajar pada orang Jepang yang begitu menghargai orang lain serta sangat disiplin dalam kesehariannya.
Dari sana semoga kita menjadi termotivasi bahwa hidup itu sederhana, tetapi sering kali kita lah yang membuatnya menjadi sulit.
Saat semuanya kita lakukan dengan keikhlasan semua akan terasa mudah dan nikmat
Ada pepatah atau anekdot indonesia, katanya "jika bisa dipersulit kenapa harus dipermudah" sepertinya sudah menjadi tabiat kebanyakan orang kita begitu, susah diatur, kalau ditilang yang salah petugas yang tilang, kesalahan diri tidak mau mengaku dan selalu mencari-cari alasan. Untuk mobil, saya termasuk yang jarang pakai sabuk pengaman, he he he
hidup memang begitu mudah tapi kita yang mepersulit keadaan .karena kita mempunyai sebuah sifat ego dan drama yang sesuka hati dalam melakukan kegiatan.sehingga mempersulit situasi.@aiqabrago
setiap peraturan pasti ada pelanggaran, sudah hukum alam begitu. oleh sebab itu, dari postingan bang @aiqabrago menjadi sebuah pelajaran agar kita belajar mentaati peraturan agar tidak terjadi hal-hal yang tak di inginkan.
Kedisiplinan dan saling menghargai memang nomor satu. Harus selalu kita tanamkan ke dalam jiwa dan pola hidup kita.. Bertuuuuuss.
Idem, ya @rastaufik10!
Hidup itu sangat mudah, namun tergantung pada diri masing-masing. Mentaati peraturan juga akan membuay hidup kita lebih mudah dan tentram bang. Peraturan di buat juga dibuat berdasarkan pertimbangan untuk mensejahterakan masyarakat agar hidupnya bahagia.
Karena kenyataannya "musuh nyata" itu adalah diri sendiri.
Terima kasih selalu mengingatkan.
Posted using Partiko Android
Benar sekali bang, hidup ini memang sulit, namun akan terasa mudah jika saja kita tau cara menjalaninya, rumit tidaknya kehidupan seseorang akan berpulang dan berdampak pada dirinya sendiri sukses selalu bg @aiqabrago
Wah... saya termasuk ke dalam yang tidak mentaati peraturan.
Saya sepakat