RE: Kampanye terselubung di balik manisnya es krim |
bang @ayijufridar,
Selalu ada lika liku dalam pemilu. Semua kontestan ingin menang sehingga akan berusaha keras dan terkadang lupa akan etika dalam atitude dsan cenderung melakukan pelanggaran. Apalagi kemudaian mulai dengan cerdik(baca licik?)dengan melakukan kamuflase dengan seolah kegiatan sosial atau bagibagi barang atau makanan. Mungkin mereka masih belum yakin sehuingga masih harus menyisipkan peraga yang jadi identitas caleg. Artiya merek juga punya niat untuk merebut rakyat dengan cara yang kurang cerdas. Mereka hanya ingin mendapat dukungan dengan cara instan. Coba kalau mereka para caal;eg ini sudah berjuang ditengah masyarakat sehinggga tidak perlu ada bagi bagi anpao atau benda sebagai cara menarik pemilih. Jika mereka memang punya niat untuk membangun bersama maka mereka tidak hanya sekadar cari dukungan saat pemilu. Atau saat mereka tidak terpilih mereka tetap berjuang bersama rakyat maka pasti mereka akan jadi pemenang. Setidaknya aka dikenang sebagai TRUE HERO.
Memang susah meski banyak #comment buruk akan perilaku culas ini, mereka seolah dibuatkan oleh keinginan sesaat dan sesat. Semoga ke depan akan lebih baik.
Salam dari Klaten
Sebagai orang yang kini berkarier sebagai penyelanggara pemilu, saya menjadi saksi berbagai upaya kecurangan yang dilakukan peserta. Harus kita akui, banyak kecurangan yang tidak bisa tercium, misalnya money politics.
Tapi sering juga dijadikan sumber rujukan bagi para pendukung atau calon pendukung untuk mengetahui arah angi menuju pada calon mana yang bisa jadi rujukan pilihan para warga.
semoga selalu amanah dalam mengemban tugas nggih....