Edukasi di TPA Gampong Jawa
Pagi ini pukul 09.00 Wib, saya bersama komunitas sahabat hijau melakukan edukasi di Tempat Pemrosesan Akhir sampah (TPA) bersama fasilitator bapak darmawan yang senantiasa memberikan edukasi-edukasi berbagai hal.
TPA yang berlokasi di Gampong Jawa ini dikelola oleh Dinas Lingkungan Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh, yang memiliki luas sekitar 30 hektar, lalu untuk sampah luasnya sekitar 9 hektar dan ketinggiannya mencapai 50 meter dari permukaan laut, bahkan dari atas bukitnya kita bisa melihat pulau sabang.
TPA ini memiliki beberapa macam fungsi seperti, tempat pengelolahan tinja dan pemilahan sampah dan lain sebagainya. TPA di Gampong Jawa merupakan salah satu TPA yang terbaik di Indonesia dengan adanya proses penimbunan sampah dengan cara ditimbun sampahnya ke dalam tanah, sehingga akan menghasilkan dan menjamin kesehatan dan kemanan yang ada disekitar daerah TPA
Saya memperoleh informasi dari bapak darma, setiap hari sampah yang diangkut ke TPA ada sekitar 150 ton/hari. Sistem kerja mereka yang ada disana dilakukan setiap hari, untuk menghindari dari bau yang tidak sedap, dan terhindar dari lalat yang bisa menyebabkan penyakit.
Cuaca panas menemani perjalanan kami hingga sampai di atas bukit, kita bisa melihat berbagai suasana yang tidak biasa kita temukan seperti, banyak truk sampah datang hampir tiap jamnya, debu-debu yang luar biasa kalau truk cepat lajunya dan lain sebagainya. Lalu, diatas bukit bau sampah sangat tidak terasa bau, hal ini dikarenakan adanya proses penghancuran kayu yang dilakukan di bagian penghancuran kemudian hasilnya dibawa ke atas bukit lalu di timbun, hal ini dikarenakan kayu dapat dipercaya bisa meminimalisirkan bau sampah yang ada.
Sampah yang ditimbun tidak asal ditimbun begitu saja, tiap sampah yang sudah ketinggiannya 5 meter maka akan dipasangkan pipa secara vertikal untuk mengeluarkan gas metananya ke udara supaya tidak terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan.
Selanjutnya yang menjadi perjalanan terakhir di TPA, kami turun kebawah menuju kolam lindi. Kolam lindi ini berasal dari air sampah yang ada kemudian dikumpulkan di kolam seperti gambar diatas. Kolam ini dilapisi seperti terpal yang lapisannya tebal, supaya tidak mencemari lingkungan sekitar.
Akhir kata, membuang sampah pada tempatnya sangat penting. Tetapi, lebih sangat berguna lagi apabila masyarakatnya dapat memilah berbagai sampah, sehingga akan timbul manfaat dari memilah sampah seperti bisa menciptakan 'nilai' ekonomis yang berharga sehingga bisa mendatangkan keuntungan bagi masyarakatnya.
Program Bank Sampah Banda Aceh (BSBA) merupakan tempat yang bisa mendatangkan keuntungan untuk kita dengan cara seperti mengumpulkan sampah botol, kertas, aluminium dan lain sebagainya. Selain itu, dengan adanya bank sampah tersebut dapat menciptakan sikap untuk peduli akan kebersihan, kesehatan, keindahan disekitar, oleh karena itu mulailah menabung sampah karena manfaatnya bukan kita saja yang bisa merasakan, besar kemungkinan orang disekitar kita akan mengikuti apa yang kita lakukan, dan itu besar sekali faedah yang kita dapatkan.!