Islam Jaya dengan Literasi
Sejarah Islam mencatat kemajuan bangsa Abbasiyah dengan peradaban dan perkembangan pemikiran umat yang kuat pada kurun waktu 750-1258 M. Kemajuan pesat dibeberapa bidang ilmu pengetahuan berlangsung secara masih dan bertahan lebih dari 500 tahun lamanya.
Photo by google
Kemajuan pesat pada peradaban dan pemikiran gemilang umat Islam ditandai dengan gerakan2 yang diinisiasi oleh seorang khalifah bernama Harun Al-Rasyid. Khalifah yang hidup pada tahun 786-809 M adalah figur seorang hamba yang saleh, abid, gemar menyedekahkan hartanya, cinta terhadap ilmu pengetahuan, serta menghormati para ulama.
Gerakan fenomenal dari khalifah yang dicatat sebagai tonggak perkembangan umat Islam saat itu dengan menggalakkan baca (iqra) pada kaum nya. Minat baca jadi budaya baru yang tumbuh di tengah-tengah umat waktu itu.
Photo by google
Selain budaya minat baca yang menjamur bak tumbuhan di musim hujan, khalifah juga menggalakkan penerjemahan berbagai literatur asing ke dalam bahasa arab. Gebrakan Harun Al-Rasyid ini menjadi lebih hidup dan semarak saat khalifah gencar memberikan hadiah/reward dengan imbalan tinggi. Bayangkan saja khalifah tak segan menghadiahkan emas sebesar kendi ketika ada karya inovatif yang berharga dan bermanfaat buat umat manusia.
Photo by google
Perkembangan Islam pada masa kejayaan mampu melampaui Eropa yang tersungkur dalam kegelapan dan terpasung dalam tahayul selama berabad-abad. Keunggulan umat Islam masa itu pada bidang kedokteran, filsafat, astronomi, fisika, kimia, matematika, geografi, sejarah, sosiologi dengan segudang para ilmuan sekaligus karya-karya mereka.
Gustav Le Born (psikolog sosial asal Jerman) mencontohkan keterbelakangan Eropa dengan fakta sejarah bahwa khalifah Harun Al-Rasyid pernah menghadiahkan jam kepada seorang penguasa Eropa. Alat penanda waktu tersebut berbunyi pada tiap-tiap jam sehingga disangka dalam jam tersebut bersemayam jin dan dianggap benda sihir.
Namun sungguh disayangkan perkembangan peradaban Islam masa kejayaan sudah berakhir. Kejayaan umat Islam hanya ada dalam buku sejarah dan bangunan-bangunan peninggalan kekhalifahan Islamiyah. Islam tak lagi mampu bersaing dengan barat baik terhadap ilmu pengetahuan, peradaban, perkembangan teknologi dan inovasi up to date.
Ini karena umat Islam sudah menanggalkan ajaran iqra (baca) yang disampaikan Rasulullah saw. Umat apatis dengan dahsyat literasi yang pernah booming di masa silam.
Satu hal yang mesti dirajut kembali agar Islam berjaya, ya literasi solusi nya...
Hai @zahirzainal senang bs bertemu di sini hehehehhe
Sama2 kawan