Universitas Malikussaleh Gelar Pelatihan Menulis Kreatif
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kehumasan dan Hubungan Eksternal Universitas Malikussaleh menggelar pelatihan menulis kreatif dan proses penerbitan buku, Minggu (14/7/2019) pukul 08:30 – 12:30 WIB, dengan mengundang kurator buku, Tia Setiadi, dari Yogyakarta.
Acara tersebut digelar secara gratis bagi mahasiswa, dosen, komunitas penulis, guru, dan para pejalar di Lhokseumawe dan sekitarnya.
Kepala UPT Kehumasan Unimal, Teuku Kemal Fasya, menyebutkan pelatihan kepenulisan kreatif digelar untuk memperkuat budaya literasi dan jaringan di kalangan penulis muda. “Belakangan ini, semangat menulis di kalangan generasi muda Aceh berkembang pesat. Banyak komunitas penulis di berbagai daerah. Momen ini kami harapkan bisa dimanfaatkan para penulis,” ungkap Kemal Fasya, Sabtu (13/7/2019).
Kegiatan penulisan kreatif tersebut berlangsung di Aula Meurah Silue Kampus Lancang Garam, Lhokseumawe, Minggu (14/7/2019) mulai puku 08:30 WIB. Direncanakan, sebelum dimulai dengan pembacaan puisi dari beberapa hadirin, termasuk dari moderator Tgk Mahdi Idris.
Tia Setiadi adalah penulis kelahiran Subang, 7 November 1980. Ia menulis sajak dan esai bertema budaya, sastra, dan filsafat di pelbagai media seperti Kompas, Koran Tempo, Jawa Pos, Jurnas, Horison, dan sebagainya. Tia antara lain pernah mengajar tentang realisme magis di pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Penulis yang menjadi editor di sejumlah penerbit mayor ini pernah diundang dalam Majelis Sastra AsiaTenggara 2013, Ubud Wriiter and Reader Festival di Bali 2015, dan pernah mengikuti program residensi menulis selama sebulan di Melbourne, Australia.
Tia juga pernah mendapatkan sejumlah penghargaan di bidang sastra seperti pemenang lomba kritik sastra Dewan Kesenian Jakarta 2007, pemenang terbaik dalam lomba kritik seni yang digelar Dirjen Kesenian RI pada 2011, pemenang buku kritik sastra terbaik dari Balai Bahasa Yogyakarta pada 2016, serta banyak lainnya.
Selain itu, Tia Setiadi juga banyak menerjemahkan buku-buku sastra karya penulis terkemuka dan kini menjadi kurator di basabasi.co (sebuah kanal sastra) serta menjadi kurator di Diva Press.
Sedangkan Mahdi Idris adalah seorang penulis dan penyair produktif Aceh yang sudah menerbitkan 14 buku berupa kumpulan puisi, kumpulan cerpen, dan novel. Mahdi juga pernah diundang Kemendiknas pada Lokakarya Apresda di Bogor, Pertemuan Penyair Asia Tenggara di Padang (2018), serta diundang membaca puisi pada Hari Puisi Guru se-Asean di Taman Mini Indonesia Indah (2018). Kini Tgk Mahdi Idris menetap di Tanah Luas, Aceh Utara.[]
Wah.. musti dimanfaatkan nih. Kalau bisa dishare juga hasil pelatihannya 😊