Pandangan Saya Terhadap Warung Kopi

Sebagaimana biasanya, bagi saya menikmati kopi adalah satu keharusan, dan satu keniscayaan hidup tanpa menikmati kopi. Budaya minum kopi bagi saya adalah satu budaya yang bagus, saya melihat dari sisi positif. Kenapa saya melihat dari sisi positif? Karena dengan kita menikmati minum kopi, maka setiap hari akan ada sekian kilogram kopi yang akan di seduh oleh pembuat kopi. Jika ada 100.000 ribu orang dalam sehari yang menikmati kopi, maka akan ada sekian kilogram kopi yang sudag laku di pasaran lokal saja. Tentunya ini dari aspek jumlah kopi yang terjual di salah satu kecamatan saja. Lalu sisi lain yang saya lihat adalah, jumlah pekerja yang bisa bekerja pada satu warung kopi. Andai saja di satu kecamatan ada 30 warung kopi, dan setiap satu warung kopi mempekerjakan sekitar 10 orang, maka sudah ada peluang kerja bagi 300 orang.

Ini adalah cara saya melihat dalam aspek yang kecil-kecil saja. Lalu ketika dalam satu bulan setiap orang yang belerja di warung kopi dan mendapatkan penghasilan sekitar 1.5 juta, di kalikan dengan jumlah 300 orang saja, maka sudah beredar uang di 300 orang dan sudah tercukuoinya beberapa orang untuk melangsungkan hidupnya. Nah .. soal lain lagi adalah ketika di satu warung menerima 20 orang pembuat kue, maka sudah ada peluang pendapatan bagi 20 orang di satu kecamatan saja, jika harga kue yang mereka pasuka adalah 800 rupiah, dan setiap hari mereka menaruh 50 buah kue, maka mereka sudah mendapatkan 40.000 per satu warung yang mereka taruh kue nya.

Dan ini adalah aspek-aspek yang sangat sederhaa. Dan aspek lain yang menut saya sanga positif adalah, warung kopi menjadi media bersilaturrahim antara warga dan para penikmat kopi. Warung kopi menjadi media berbagai informasi yang di butuhkan oleh siapa saja. Warung kopi menjadi media transit oleh berbagai pihak yang ingin melanjutkan perjalanan di mana saja. Tentunya ini menurut saya. Dan belim tentu anda-anda setuju. Tetapi ketika anda melihat dan mengkajinya, pasti anda akan sepakat dengan saya.

Salam