My Misfortune Story 🤕 / Cerita Kesialanku 🤕

Today I was wanting a story about my misfortune. A few hours ago my forehead hit a plastic cabinet handle and it felt very painful to the left forehead bruise.

The pain that I feel spontaneous I am angry to my children because I always try to obey their wishes, I get the misfortune and the loss.

The beginning of this story:

The plastic cabinet where the clothes were kept, the doorknobs removed and my children asked me to put the door handle right back on. I'm busy with my posts on the smartphone feel annoyed but I also obey their will. I also installed the loose door handle while sitting on the floor. After the plastic cabinet door hooks up, I stand up and I do not think my forehead hit the plastic cabinet door handle at the top. It hurts and I get annoyed with my children because I feel I'm unlucky to be too obedient to my unimportant children's desires.

That's the story of my misfortune today and because of the pain I received I became angry with my children for being too indulgent I was so sick.

This is an unimportant story, I wrote to forget the pain in my head and to get rid of my upset feelings for my children. Better to write and be silent than to nag, and better sleep or eat than to be angry. Is not it?

Approximately sorry, thank you for taking the time to read this simple post.

• English Version :

Hari ini aku ingin cerita tentang kesialanku. Beberapa jam yang lalu dahiku (jidat) mengenai pegangan kabinet (lemari) plastik dan terasa sangat sakit serta memar di dahi sebelah kiri.

Rasa sakit yang aku rasakan spontan membuatku marah-marah kepada anak-anakku karena aku selalu berusaha menuruti keinginan mereka, sehingga aku mendapatkan kesialan dan kerugian.

Begini awal ceritanya :

Lemari plastik tempat pakaian disimpan, gagang pintunya lepas (copot) dan anak-anakku meminta aku untuk memasang gagang pintu kembali. Aku yang sedang sibuk dengan postinganku di smartphone merasa terganggu tetapi aku pun menuruti kemauan mereka. Aku pun memasang gagang pintu yang lepas sambil duduk di lantai. Setelah pintu lemari plastik terpasang, aku segera berdiri dan aku tidak menduga dahiku mengenai pegangan pintu kabinet plastik di bagian atas. Itu menyakitkan dan aku merasa kesal dengan anak-anakku karena aku merasa sial karena aku terlalu patuh pada keinginan anak-anakku yang tidak penting.

Itulah kisah kesialanku hari ini dan karena rasa sakit yang aku terima, aku menjadi marah kepada anak-anakku karena terlalu menuruti kemauan mereka sehingga aku menjadi sakit.

Ini adalah cerita yang tidak penting, aku menulis untuk melupakan rasa sakit di kepalaku dan menghilangkan perasaan kesalku terhadap anak-anakku. Lebih baik menulis dan diam daripada mengomel, dan lebih baik tidur atau makan daripada marah-marah. Bukankah begitu?

Kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca posting sederhana ini.