Yang Lain dari Seulimum, Sebuah Daerah di Aceh Besar dengan Sakralitas tak Biasa

in #travel7 years ago

image

Aceh selalu saja menarik dengan segala kelebihan, kekurangan, identitas, kontroversi juga hal unik yang melekat padanya. Sebagai bangsa yang mengaku teuleubeh, ada banyak kekhususan yang tak dimiliki banyak daerah lainnya.

Di antara banyak kekhususan Aceh seperti Syariat Islam, dan UUPA-nya, di Aceh dalam turunannya punya sisi unik lainnya. Kemarin waktu, saat saya melakukan perjalanan kembali ke Banda Aceh dari Lhokseumawe, saya singgah di Seulimum, salah satu kecamatan yang berada dalam Kab. Aceh Besar, dengan ibu kota kecamatan, juga Seulimum mamanya.

Yang unik adalah, ketika saya berhenti di Seulimum guna istirahat sejenak sekaligus makan siang, di saat yang sama Azan zuhur berkumandang. Dengan serentak pula semua (baik) toko maupun kios yang sedang beroperasi, tutup. Sebuah pemandangan yang baru kali pertama saya dapati. Dan, kebetulan pula baru kali kemarin saya singgah dengan tujuan makan di waktu zuhur tiba.

image

Cek punya cek, rupanya masyarakat dan pedagang di Seulimum samacam punya aturan dan kesepakatan bersama, bahwa, saat waktu shalat tiba, segala aktivitas sekejap waktu ditutup. Pun begitu, para konsumen tidak disuruh keluar toko. Mereka tetap boleh melanjutkan makan. Setelah itu, silahkan bagi sesiapa saja yang hendak menunaikan kewajibannya shalat. Boleh di mushalla yang di sediakan. Bisa pula di mesjid di Kota Seulimum yang jaraknya memang tepat di jantung kota.

Bagi saya ini pengalaman pertama. Tetapi, apa yang terjadi di Seulimum sejujurnya tidak begitu menyentak saya. Aceh Besar, termasuk salah satu daerah yang kental Islamnya. Dan Seulimum adalah ujung tombak pergerakan Islam baik Aceh secara umum, dan Aceh besar secara khusus. Sejarah telah mencatat bahwa di masa perjuangan dahulu banyak pahlawan yang berasal dari kalangan ulama masyhur dan heroik dari Aceh Besar.

Bahkan, pendidikan Islam by dayah di Aceh Besar telah menempatkan Seulimum sebagai salah satu daerah yang banyak Dayah-nya. Bahkan, pada ajang Pemilihan Bupati (Pilbub) beberapa waktu yang lalu, putra Seulimum berhasil menjadi pemenang sebagai wakil bupati di kabupaten tersebut.

image

Jadi, Islam di Aceh Besar dengan sejarah, pendidikan, dan politik telah menjadi sesuatu modal lagi kekuatan bagi daerah yang wilayah tengahnya bergeografis pegunungan. Dan, di wilayah pegunungan dan perbukitan pula dayah-dayah di Aceh Besar (Seulimum) tumbuh dan besar dengan kuantitas dan kualitas yang banyak.

Seulimum, sebagai daerah, memiliki daya tawar tinggi dalam kontestasi peradaban. Wajar, di era kontemporer kebijakan di sama terasa spesial, hingga menjadi sesuatu yang lain dari yang lain. Ketika kita berpergian ke suatu daerah, selain masyarakat daerahnya, tentu, hal-hal unik lagi berbeda selalu mengisi relung ingatan untuk diceritakan ulang, sehingga kita ingin kembali sekaligus menjadi sesuatu yang dapat diteliti untuk kemudian diambil pelajaran dari padanya.

Sekali lagi, Seulimum telah memberikan kita banyak ilmu, sejarah masa lalu, daya tawar politik lokal, logat bahasa masyarakatnya, serta bagaimana kebijakannya yang suka tidak suka akan kita perbincangkan.

image

Sort:  

kebijakan berdasarkan aturan Islam adalah sebaik baiknya aturan, Aceh Besar telah mengambil peran untuk Penerapan Syariat Islam kaffah. Semua itu tidak terlepas dari pemimpinnya, perpaduan umara dan ulama dalam satu sosok akan selalu dirindukan. Lahirnya pemuda pemuda tangguh sekaliber Muhammad Alfatih adalah Pola pendidikan Islam. Insya Allah ada waktu, kita sekalian ke Seulimum, mencoba menggali sudut pandang yang berbeda. amien.

Sepakat bang. Insya Allah, di lain kesadaran kita akan bertandang bersama ke sana. Melihat banyak sisi dari banyak sudut (pandang).