Senja di Negeri Seberang, Sama Seperti Senja di Negeri Sendiri #part 1
Hallo semuanya, pernahkah kawan-kawan mengunjungi negara lainnya. Bagi yang sudah mungkin ada bahan cerita ketika berada di negeri orang. Begitu juga dengan aku sekarang ini, punya cerita ketika berkunjung ke negeri orang lain.
Bagi masyarakat Indonesia umumnya, Malaysia bukanlah destinasi yang asing lagi. Sebagian besarnya sudah pernah mengunjungi negara ini. Apakah sekedar tamasya dengan keluarga atau keperluan-keperluan lainnya.
Nah, aku juga pernah beberapa kali mengunjungi Negara Malaysia ini. Selain masalah pekerjaan pada jaman dulu, dan yang teranyar beberapa bulan yang lalu.
Kedatangan ku kali ini bukan lagi masalah pekerjaan akan tetapi dalam rangka berobat. Karena lazimnya masyarakat Aceh sekarang lebih mempercayai dokter-dokter yang berada di luar negeri ketimbang dokter yang berada di dalam negeri.
Pernah aku jumpai beberapa marketing rumah sakit luar negeri khususnya rumah sakit yang berada di Malaysia yang khusus datang ke Aceh hanya untuk memprospek masyarakat untuk berobat di negara mereka. Dan aku salah satu dari sekian banyak masyarakat yang mereka prospek.
Para marketing tersebut memberikan gambaran-gambaran atau profil tentang rumah sakit mereka.
Namanya juga marketing, lihay dan kategori sangat menguasai pekerjaannya.
Hari itu aku mengunjungi teman aku yang bekerja di salah satu travel, bukan untuk membeli tiket tapi lebih kepada keperluan lainnya. Karena kalau masalah pemesanan tiket pesawat aku lebih sering menggunakan aplikasi online.
Nah, pada saat sedang berbicara dengan teman, aku disapa oleh orang yang berada di belakang ku. Memalingkan wajah dan melihat dua orang yang perawakannya putih mulus dengan mata sipit.
"Selamat Sore* sapanya dengan sopan kepadaku.
"Sore" jawabku. Sambil menatapnya, karena aku tidak kenal sama sekali dengan orang yang menyapaku itu. Karena merasa ganjil, wanita tidak berhijab dan memakai rok yang kurang kainnya.
"Boleh minta time-nya sekejap, pak" lanjut wanita tersebut. Dengan logat bahasa Melayunya.
"Iya. Boleh. Ada yang bisa aku bantu, mbak" kataku sembari melihat kawanku yang tersenyum ke arah wanita tersebut.
"Perkenalkan saya Bunga (bukan nama sebenarnya) dari Pulau Penang Malaysia, saya marketing di salah satu rumah sakit yang berada di Pulau Penang" Sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman denganku. Dengan semangat aku menyambut tangannya, sambil ikut latah menyebut @ojaatjeh namaku.
Dia memberikan kartu namanya dan sebuah majalah, yang covernya aku lihat tulisan besar nama rumah sakit beralamat di Pulau Penang.
Karena tertarik dengan yang akan di sampaikan oleh wanita ini, aku meminta izin kawanku yang kerja di travel tersebut untuk membukakan pintu belakang toko, karena biasanya kalau kesana aku langsung berlalu ke belakang toko itu yang memang tersedia balai peristirahatan sementara atau tempatnya pekerja travel makan siang.
Setelah pintu dibukakan aku dengan 2 orang marketing tersebut menuju kesana. Setelah duduk dia mulai bercerita banyak tentang profil rumah sakit yang menanggungnya. Mulai dari jenis-jenis penyakit, sarana dan prasarana sampai dengan profil dokter yang merawat.
Tiba-tiba 4 gelas ice lemon tea datang, tak berselang lama kemudian kawanku ikut nimbrung juga bersama kami.
Setelah kira-kira 50 menit kami bercakap-cakap, akhirnya marketing tersebut pamitan untuk melanjutkan perjalanannya menuju Kuta Raja Banda Aceh yang selanjutnya akan terbang dengan menggunakan pesawat FireFly menuju Pulau Penang Malaysia.
Tak lama berselang akupun pamitan kepada kawanku untuk berlalu dari toko tersebut, setelah kami membicarakan keperluan masing-masing.
Wassalam
Regard @ojaatjeh
Bertuuss awak blah deh...hihihi
Kamoe-kamoe na syara blah deh..
Yang ka pree lemon tea, Hana payah lakee boh kuyun Lee bak bang mun