(Episode 2) Mr.Feminim

in #story7 years ago (edited)

Saya ingin melanjutkan cerita Mr.Feminim yang sebelumnya telah saya post kan sehingga anda bisa meneruskan bacaan untuk dapat melanjut kisah cerita tentang seorang gadis cantik bernama Shanaya yang mau melakukan pekerjaan apapun demi mengobati adiknya yang sedang sakit berat, anda bisa menyimaknya di Episode 1.

Selamat Melanjutkan kisah..!!


image

Shanaya berdiri ketakutan,, dia mencoba lari namun posisi dirinya yang berada dipojokan membuatnya tak dapat berkutik.

"kalian semua berengsek!!! " teriak pria itu
"kenapa kalian menghalangi ku haa!!!! "
tambah nya lagi

Pria itu mengancam dengan membawa botol yamg pecah .

"rocky ,,sudah ,,apa yang kau lakukan !!" bentak temannya sambil mencoba menarik tubuh pria itu .
Namun sebetan botol pecah itu membuat temannya menjauh dari pria mabuk itu.

Shanaya mencoba lari dari sana ,, dia mengambil celah . Dia tak ingin suasana makin rumit .

Namun sial,, pria mabuk itu berhasil meraih tangannya dan menariknya.
Shanaya mencoba menarik tangannya . Sekuat tenaga dia berusaha .
Shanaya berhasil terlepas namun,

Brruugghh..
"awwhhhh!!!" pekik perempuan itu saat tubuhnya terjatuh diantara pecahan botol yang berserakan

"awwhhhh,,,sakit sekali " rintih nya hampir menangis menahan luka ditangan dan kaki nya.

"nona ,, kau tetap disana, jangan bergerak nanti kau akan makin terluka" kata teman pria mabuk itu .

Para pelayan membantu membersihkan pecahan disekitar Shanaya. Shanaya hanya terdiam tak berani bergerak .

Seorang pria berperawakan tinggi berlarian menuju mereka .

"Do hyun,,, ada apa ini ??" kata nya panik menghampiri dua pria sipit itu .

"rocky membuat ulah,, dia mabuk dan menggoda nona itu " kata do hyun pada pria tinggi disampingnya.

Pria itu melihat Shanaya penuh luka dan darah dikaki tangannya.

"ya ampuuun,, rocky benar-benar keterlaluan .. " kata panik

"Do hyun,, kau bawa rocky kembali ke hotel dan aku akan membawa nona itu ke rumah sakit " kata nya pada temannya.

Do hyun mengangguk dan membawa paksa rocky keluar dari cafe.

Sementara pria tinggi itu mencoba menolong Shanaya . Dengan sigap membopong tubuh semampai Shanaya dan membawanya keluar menuju mobil.

"saya teman pria tadi ,, saya akan bertanggung jawab dan membawa nona ini ke rumah sakit " kata pria menggunakan bahasa inggris pada para pekerja yang ikut mengantar keluar .

Pria itu memberikan kartu nama untuk meyakinkan para pekerja yang dia tahu mereka adalah teman Shanaya.

Sesampainya dirumah sakit Shanaya segera ditangani para medis . Perempuan itu terbaring menahan sakit saat luka lukanya diobati . Di beberapa bagian tangan Shanaya harus diperban karena luka yang cukup dalam.

"sudah selesai ,, saya akan memberikan resep pada suami anda untuk dibeli d apotik " kata dokter sambil tersenyum.

Sontak Shanaya kaget dengan sebutan "suami ....

"ehhh,, tapi pria itu bu... "
ucapannya terhenti karena pria tinggi itu masuk kedalam ruangan saat tahu proses pengobatan selesai.

"tuan ,, ini resep nya... semoga istri anda cepat sembuh "

Pria itu membulatkan matanya,, dokter itu mengira mereka pasangan suami istri karena pria itu tampak begitu panik saat Shanaya dirawat .
Dokter meninggalkan ruangan ,, Shanaya harus beristirahat sejenak setelah mendapat pengobatan.

"apa kau merasa lebih baik ?"
tanya pria itu

"ah,,iyah ,, terimakasih sudah mengantar ku" kata Shanaya yg tengah terbaring,, dokter memintanya beristirahat sejenak sebelum pulang.

"rocky memang benar benar keterlaluan,, Dia selalu membuat ulah saat ada masalah " kata pria itu
"Oh ya,, perkenalkan ,,nama ku Lee Won Geun "
sambungnya sambil menyodorkan tangan.

Shanaya menatapnya sambil tersenyum menyambut uluran tangan itu.

" aku Shanaya ,,, apa kau berasal dari korea ?"
tanya Shanaya

" ah , Iyah ,, kebetulan aku ada pekerjaan disini ,, sampai 1 bulan ke depan "

"ohh" Shanaya sedikit meneliti wajah pria itu .
Rahang tegas dengan mata yang tidak terlalu sipit ,, berbeda dengan dua temannya tadi .

"heuh,, baiklah ,, lebih baik kau istirahat dulu,, aku akan menunggu mu " katanya tersenyum sambil beranjak menuju sofa disudut ruangan.

Pria itu berjalan sambil mengeluarkan ponsel dari saku celananya.
Lee duduk lalu menyilangkan kakinya. Dia menyandarkan kepalanya sambil jemarinya bermain dilayar ponselnya.
Shanaya menatap gerak gerik Lee,, pria itu bertingkah sedikit gemulai seperti perempuan. Bahkan saat diteliti wajah pria itu tampak terawat seperti perempuan . Alis matanya terbentuk rapih hasil dari penataan ,, bibirnya merona entah karena lipstik atau perawatan Dokter .

"maaf ,, tuan lee ,, boleh tau apa pekerjaan mu ?" tanya Shanaya hati-hati.

" Oh,, aku seorang desainer ,, tujuan ku datang ke indonesia karena aku ada fashion show yang tergabung juga dengan beberpa desainer indonesia "

"oohh" angguk Shanaya mengerti
'pantas saja tingkahnya seperti itu,, ternyata desainer.. pikir Shanaya.

image

Lewat tengah malam mereka pulang .. Lee mengantar Shanaya dengan mobilnya sampai di depan rumah .
Setelah memastikan keadaan Shanaya baik ,, lee beranjak pergi dari sana.
Shanaya bermaksud mengganti uang pengobatan namun lee menolak dengan alasan bertangung jawab.

Pagi itu ...
tok tok tok !!!

"Shanaya ... kau sudah pulang belum??? Nayaaa..."
panggil mita dari balik pintu.

Shanaya yang baru saja bangun segera mencuci muka dan membuka pintu.
Mita terkejut mendapati Shanaya yang penuh luka dan beberpa perban ditangan maupun kakinya .

"ya ampun Nay... kau kenapa ??" pekik mita sambil meneliti sosok yang tengah berdiri di depannya itu.

"aku ,,tidak apa-apa,, Ada insiden kecil kemarin di cafe ,,, jadi .... yah begini lah..."
kata Shanaya sambil beranjak menuju kursi ruang tamu. Rumah tak sebegitu besar namun tertata dengan rapih dengan taman kecil diluarnya,, menjadi tempat Shanaya tinggal.
Dia terpaksa menjual rumah peninggalan orangtuanya dan mengganti dengan yang jauh lebih kecil sebagai biaya pengobatan adiknya.

"ya ampun kurang ajar sekali pria itu ,, aku dapat kabar dari cafe ,, semalam aku menunggu mu pulang ,, tapi kau tidak pulang-pulang,, jadi terpaksa kembali k rumah ".
Shanaya tersenyum melihat kekhawatiran teman nya itu .

"ini makanan untukmu,, kau pasti belum bisa beraktifitas normal ,, jangan bekerja dulu,, biar aku yang mintakan izin" tambah mita.

"heyy,, kenapa kau repot-repot begini ?? aku kan bisa beli untuk makan ku" kata Shanaya

"sudah lah ,, kau jangan cerewet ,, ya sudah aku harus berangkat kerja,, jaga dirimu baik-baik ya .. nanti sepulang kerja aku akan menengok mu" pamit mita lalu bergegas menaiki scooter maticnya .

.
.

Shanaya mencoba beraktifitas dirumah seperti biasa. Berdiam diri membuatnya merasa bosan .
Dia menyapu,, mencuci piring bahkan memasak meskipun masih terasa sedikit nyeri luka ditangannya. Dia tak ingin terlalu merepotkan mita.

Sore itu setelah membersihkan diri Shanaya bermaksud untuk menyiram tanaman yang ada dihalaman.
Hal yang jarang bisa dia lakukan saat hari harinya sibuk dengan pekerjaan .
Shanaya mengambil selang air,, lalu menyemprotkannya kebunga-bunga yang mulai tampak layu .

" kasian kalian ,, pasti kalian haus ,, maafkan aku karena jarang ada waktu untuk kalian " gerutu Shanaya

Perempuan itu berlenggang kesana kemari ,, menyirami seluruh taman ,, namun saat dia mundur kakinya tersandung selang air.

"aahhh ...." teriak nya.

"awaaasss!..." sebuah tubuh tegap menahan tubuh Shanaya yg hampir terjatuh.

Mata perempuan itu terpejam karena rasa takut akan terjatuh . Namun dia membuka matanya saat merasakan tubuhnya tak terjatuh dan ada yang menyangga

"kau !!" pekik Shanaya melepaskan diri saat melihat pria tegap bermata sipit menahan tubuh nya pada lengannya .

"kenapa kau disini ,, kau mau apa jgn macam macam ya.. pergi ...pergi .."
kata Shanaya panik saat melihat sosok rocky berdiri dihadapannya

"nona, aku hanya........" Namun ucapan rocky terhenti
"haaaagghhh.... " pria itu membuka mulutnya saat Shanaya menyemprotkan air ke wajah dan tubuh nya.
"hey ,,,apa yang kau lakukan !" pekik rocky

"kau yang mau apa ?? hey ,, jangan berpikir kau bisa membeli ku ya ,, aku akan berteriak kalau kau berani macam-macam " kata Shanaya setengah berteriak.

Rocky mengerti maksud perempuan itu ,, dia merasa takut akan kehadiran nya .

"ha ha ha ha""
rocky malah tertawa terbahak-bahak menyaksikan aksi Shanaya yang seperti memerankan film action dengan senjata selang air sebagai pengganti pistol .
"hah hahaha " pria itu masih tertawa sambil memegangi perutnya.

"dasar gila,, Kenapa dia malah tertawa" gerutu Shanaya

" nona ,, aku kemari untuk melihat keadaanmu dan meminta maaf ,,lee yang memberikan alamat rumahmu . Maaf soal kemarin ,, aku mabuk berat ,, aku benar-benar menyesal " kata Rocky setelah tertawanya reda.

Shanaya menatap pria itu,, sangat berbeda dengan kemarin,, pengaruh alkohol membuat nya seperti monster.
Tapi saat itu dia terlihat sopan meskipun sedikit cengengesan .

"Oh begitu .. ya sudah tak apa ,, jangan ulangi lagi "
kata Shanaya setelah mendapat penjelasan.

Mereka terdiam sesaat,, berdiri terpaku tanpa tau harus berkata atau berbuat apa . Rocky berkali-berkali menatap dirinya sendiri yang basah . Pria itu berkali-kali terbatuk dengan sengaja berharap Shanaya menawarkannya masuk dan membersihkan diri.

"eghm eghm,,, eghm" sindir rocky sambil mengepalkan tangan didepan mulut nya.
"eeEGgghhmm!!!! " rocky terbatuk lebih keras saat Shanaya berbalik hendak masuk .

Shanaya menyadari ada yang aneh
Perempuan itu berbalik dengan wajah kesal menatap rocky.

"hey ,,, kalau kau batuk pergi saja ke dokter " kata Shanaya kesal.

"apa kau bilang ?? nona kau ini benar-benar tidak peka ya,, aku basah seperti ini karena ulahmu ,, kau tidak menyuruh ku masuk dan membersihkan diri"
protes rocky

Shanaya mencoba menahan tawanya ,,baru menyadari dampak dari perbuatan nya. Namun Shanaya bersikap cuek seolah tak bersalah.

"ikut aku .... " kata Shanaya singkat

Rocky berjalan mengekor d belakang Shanaya. Mereka masuk kedalam rumah.

Rocky tampak menoleh kanan dan kiri meneliti setiap objek yang ada di dalam rumah .. Tampak berbeda dengan tempat tinggalnya di korea .

"tidak usah menggunakan bahasa inggris,, gunakan saja bahasa mu ,, aku bisa kok " kata Shanaya pada rocky membuka mulut hendak bicara

"ah ,,ya ,, apa kau tinggal sendiri ??"
tanya rocky.

"iyah ,, kedua orang tua ku sudah meninggal "

"ups,,,sorry " kata Rocky meringis menyesal merasa tak enak.

"saudara mu ??" tanyanya lagi

"aku punya satu adik perempuan ,, tapi ...... "Shanaya menghentikan ucapannya dan menunduk dengan wajah sedih.

Shanaya terdiam sejenak dan rocky menatapnya ,,pria itu menyadari kesedihan diwajah Shanaya.

"ehmmm,, dia tidak tinggal bersamaku " lanjut Shanaya mencoba tersenyum.

"Oh..." respon rocky pelan.

"Masuk lah ,,kau mau membersihkan dirimu kan "
kata Shanaya sambil memberikan handuk pada rocky.

Pria itu masuk kedalam kamar mandi untk membersihkan diri.

Setelah selesai mandi rocky keluar hanya menggunakan handuk yang di lilit kan dibagian bawah tubuh nya.

"nona.. nona.."
Pria itu memanggil memanggil Shanaya,, karena tak ada jawaban dia mencoba mencari keberadaan nya .

Dia berjalan sambil melihat kesana kemari. Rocky melihat sebuah pintu ruangan terbuka. Ketika dia melihat ada Shanaya didalam . Rupanya ruangan itu adalah kamar Shanaya.

"nona aku sudah selesai" kata Rocky sambil berdiri didepan pintu.

"em ya " kata Shanaya sambil sibuk mencari sesuatu di almari kamar nya .

"ini apa......,,,,AAaaaaghhhhhhhhhh!!!!"
Shanaya berteriak kaget saat melihat pria itu hanya menggunakan handuk yang di rasa memang cukup pendek.

Rocky tampak terkejut dan respek malah masuk kedalam kamar sambil bingung mencari sesuatu yang membuat Shanaya menjerit.

"ada apa, ada apa ??" tanya rocky panik.

" hey kau ini gila ,,kenapa kau keluar kamar mandi hanya pakai handuk seperti ituuuuu!!!!" seru Shanaya kesal.

Rocky tersenyum malu sambil menutupi dada nya menyadari tindakan nya.

"pakaianku basah nona " kata Rocky malu.

"harusnya kau tunggu disana , kenapa kau keluar!!"

" iya,, maaf "

"pakai ini " kata Shanaya sambil melempar sweater panjang warna biru tua dan celana.

Rocky mengenakan sweater milik Shanaya,, sweater yang memang di desain bisa dipakai untuk pria dan wanita .
Shanaya tampak tertawa geli melihat rocky keluar dari kamar mandi .
Celana yang dia,berikan pada pria itu adalah celana almarhum mendiang ayahnya ,,, yang memang berpostur lebih pendek dari pria itu .

"ckckckck" kekeh Shanaya tertahan sambil menutup mulutnya saat melihat celana itu tampak menggantung jauh dari mata kaki rocky.

Rocky menatap diri nya sendiri, dia melihat bagian bawah celana yg dia kenakan.

"nona ,,ini terlalu pendek untuk ku.." keluh rocky

"hahaha kau tampak seperti jojon" kata Shanaya sambil tertawa

"Jo.....jhon" kata Rocky mengeja karna tak tahu apa itu
"apa itu sebuah boneka ??" tanya rocky

"bukan dia itu komedian senior asal indonesia"
Rocky'mengangguk-angguk

"baju mu tinggalkan saja disini ,biar aku cuci " kata Shanaya

"aah,, tidak usah,, kau ini kan sedang sakit,, biar aku bawa pulang saja ,, besok aku akan kesini lagi membawakan mu makanan .. jangan terlalu banyak beraktifitas agar kau segera pulih "
terang rocky

"tidak perlu repot ,, aku bisa beli untuk makan ku,, dan juga ada teman ku yang biasa nya kemari "

"kata kan pada teman mu,, biar aku saja yg mengurus kebutuhan mu sampai kau sembuh,, aku akan datang kemari setiap hari,,jadi tenang saja "

"tapi aku...."

"eeuuusstttt,, diam " kata Rocky sambil menaruh telunjuk dimulut nya memberi tanda agar Shanaya tak protes

Shanaya tak dapat menolak ,, pria itu cukup keras kepala. Dia membiarkan pria itu melakukan apa yang dia mau.
Setiap pagi rocky datang ke rumah Shanaya untuk mengirim makanan pada perempuan itu .

Setelah memastikan Shanaya aman ,, pria itu pergi untuk beraktifitas seperti biasa . Dan waktu untuk makan malam pria itu datang lagi untk mengirim makanan dan menemani Shanaya untuk makan malam.

Awal nya Shanaya merasa tak nyaman,, tapi karena melihat pria itu tampak baik dan cukup sopan Shanaya mulai terbiasa.

(Bersambung...!!!)