Penjaga Gurun yang Abadi

in #story26 days ago

Di suatu tempat yang jauh dari peradaban, ada sebuah gurun yang luas, tempat hanya angin dan debu yang menjadi teman perjalanan. Dua kaktus berdiri tegak di sana, menghadapi matahari yang membakar tanpa rasa takut. Mereka bukan sekadar tanaman biasa, melainkan penjaga gurun yang telah ada selama ratusan tahun.

Si kaktus besar, yang diberi nama Oro oleh penduduk suku tua yang dulu pernah tinggal di sana, pernah menyaksikan perjalanan para petualang yang berusaha menaklukkan keganasan gurun. Beberapa berhasil, tetapi banyak yang tersesat dalam kekeringan yang tak berujung. Di sampingnya, kaktus kecil bernama Solia tumbuh dengan perlahan, mencoba mengikuti jejak Oro dalam memahami kisah gurun.

Suatu hari, seorang musafir datang dengan langkah berat. Bayangannya panjang tertarik oleh sinar matahari sore yang mulai tenggelam. Ia seorang pencari, seorang yang menginginkan jawaban dari pertanyaan yang hanya bisa ditemukan di tempat sunyi seperti ini. Dengan lelah, ia bersandar di bawah Oro, menikmati sedikit keteduhan yang ditawarkan.

Angin berbisik melalui duri-duri kaktus, seperti suara masa lalu yang ingin berbicara. Gurun ini telah menyaksikan banyak hal—kisah cinta, kesetiaan, pengkhianatan, dan harapan. Si musafir menutup matanya, membiarkan dirinya larut dalam keheningan. Ia sadar, dalam sunyi yang gersang ini, ia menemukan jawaban yang selama ini dicarinya.

Matahari pun perlahan tenggelam di balik cakrawala, meninggalkan gurun dalam cahaya jingga yang indah. Oro dan Solia tetap berdiri kokoh, menunggu hari esok, menjaga tanah tandus yang menyimpan begitu banyak rahasia.

Dan gurun pun tetap abadi, bersama para penjaganya.

Posted using SteemMobile