Memutuskan Berhenti Dari PKH, Ibu Halipah Merasa Lebih Mampu
Bener Meriah, kecamatan Pintu rime gayo, Jum'at 13 juli 2018 - Keputusan Ibu Halipah Nurhayati (31 th) Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) untuk mengundurkan diri dari kepesertaan merupakan cambuk bagi peserta lain untuk segera mengikuti jejaknya.
"Saya sekarang berani dan sadar bahwa saya yakin bisa hidup mandiri dari bimbingan pendamping PKH, untuk bisa mandiri itu lebih baik dibandingkan masih menerima PKH, dan saya sudah merasa mampu kerena sudah mempunyai rumah, kebun dan mobil" ungkap Ibu Halipah Nurhayati yang telah menerima bantuan PKH sejak tahun 2013.
Ibu Halipah Nurhayati Desa Simpang Lancang Kecamatan Pintu Rime Gayo, memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepesertaan PKH karena merasa kondisi ekonomi sudah jauh lebih baik dari saat pertama kali menerima PKH. Saat ini ibu Halipah sudah memiliki kebun kopi yang luas hingga bisa membeli mobil dan membangun rumah.
Ibu Halipah mempunyai tanggungan 4 orang anak, SMP, SD dan Balita. Secara katagori ibu Halipah masih mempunyai komponen, tapi ia tidak merasa lemah l dalam perekonomian untuk membiayai anak-anaknya. Ibu halipah sudah merasa mampu memenuhi kebutuhan sekolah dan kebutuhan pokok lainnya.
Saya Yusnidar sebagai Pendamping sangat mengapresiasi kepada KPM, yang dengan sadar mau mengundurkan diri dari kepesertaan
Saya juga mengharapkan agar KPM yang lain menjadikan hal ini inspirasi dan motivasi agar senantiasa berupaya meraih kesejahteraan keluarganya. Kemudian setelah mampu hidup mandiri, dengan sadar mau mengundurkan diri dari PKH.
“Kuncinya adalah yakin. KPM harus dapat hidup mandiri dan tidak bergantung dengan bantuan PKH. "Tegas (Yusnidar) saya sebagai pendamping PKH.
Rangkaian kegiatan hari ini di buka dengan tilawah dan mendengarkan keluhan dari peserta PKH, hari ini jadwal pertemuan kelompok di beberapa desa. Berjalan dengan lancar dan peserta PKH semakin semangat dan antusias untuk hadir di pertemuan tersebut.