Konsep Quantum Darussalam Membangun Karakter Petani Aceh Dengan Kekuatan Ikhlas
Bermula dari diskusi ilmiah yang rutin dilaksanakan setiap Selasa malam, kini Forum Persaudaraan Quantum Darussalam (FPQD) Aceh, pelan-pelan mulai bergerak seperti air mengalir untuk membangun karakter petani yang ikhlas dengan pemberdayaan pertanian oragnik yang ramah lingkungan dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur.
Zulfan alias Pak Tani saat melihat lansung persiapan lahan budidaya cabe intensif di Desa Matang Kunyet Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, Provinsi Aceh, Indonesia.
Diskusi tetang meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, merupakan konsep awal yang kini telah digerakkan oleh Zulfan alias Pak Tani bersama penulis untuk menyapa petani di beberapa areal pertanian dalam wilayah ini. Untuk mewujudkan konsep tersebut, dalam sepekan terakhir, Pak Tani bersama penulis telah mengunjungi beberapa areal budidaya cabe intensif milik masyarakat.
Pak Tani, dalam pertemuan dengan petani cabe di Desa Matang Kunyet Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Indonesia. beliau memberikan pengetahuan teknis budidaya cabe merah intensif dengan penghematan pupuk kimia, yang dapat menekan biaya produksi lebih hemat dan murah serta ramah lingkungan.
Zulfan alias Pak Tani saat berbincang dengan Abdullah Petani Cabe Warga Desa Matang Kunyet Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, Provinsi Aceh, Indonesia.
Kepada masyarakat petani cabe, Julfan alias Pak Tani kepada petani cabe di sana memberi pengertian, bahwa untuk mengerakkan sektor pertanian sebagai mata pencarian masyarakat dapat dilakukan dengan modal kecil diatas lahan perkarangan rumahnya masing-masing dan juga dapat memanfaatkan lahan-lahan tidur yang selama ini ditumbuhi semak belukar.
“Selama ini momoknya pertanian seperti budidaya cabe intensif harus mempunyai modal besar, sehingga banyak petani yang engan untuk mengerjakan lahannya, karena ketakutan tidak mempunyai modal yang cukup. Padahal ada cara-cara efektif yang lebih murah untuk budidaya cabe intensif dengan tidak mengurangi hasil produksi,” kata Pak Tani depan Abdullah dan Maimun dua petani cabe intensif di Desa Matang Kunyet Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur.
Pak Tani dan penulis juga melakukan diskusi dengan masyarakat petani di warung kopi di desa tersebut untuk mengkampayekan tentang pentingnya peningkatan sektor pertanian dalam meningkatkan ketahanan pangan di tingkat keluarga. Menurut penulis dan Pak Tani kampanye ini sangat penting untuk menghindari ketergantungan pasokan bahan pangan terutama sayur dari luar Aceh,dan untuk meningkatkan kosumsi sayur organik dalam setiap rumah tangga di Provinsi Aceh khususnya.
Zulfan alias Pak Tani saat berbincang dan melihat langsung lokasi budidaya cabe intensif milik Maimun Warga Gampong Teupin Pukat, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, Aceh Indonesia.
“Selama ini hampir seluruh pasar sayur tradisional di Aceh ketergantungan pasokan sayur dari Medan Sumatera Utara. Ini merupakan hal yang sangat aneh, karena pada dasarnya produksi sayur itu, dari hulu ke hilir. Akan tetapi yang terjadi di Aceh terbalik dari hilir ke hulu, yaitu pasokan sayur dari kota ke desa (Dari Medan ke Aceh). Kondisi ini kenyataan terjadi bukan rekayasa saya,” ujar Pak Tani.
Berlatarbelakang dari kondisi tersebut, maka lahirlah diskusi ilmiah kami pada Forum Persaudaraan Quantum Darussalam selama ini, yang melahirkan konsep pertanian Aceh dengan kekuatan ikhlas. Dapat penulis simpulkan, ketika seorang petani berfikir bahwa panen besar akan berpihak padanya dalam masa tanam kali ini, ketika itulah areal pertaniannya akan memberikan reaksi dengan menunjukkan bahwa hasil panen raya itu ada. Akan tetapi sangat disayangkan, ketika masih banyak petani kita merasa dirinya tidak mampu untuk melakukan apapun. Akhirnya alam akan merespon hasil panen yang buruk sebagaimana kemauan para patani dalam hati mereka.
Selama ini analisa penulis, petani kita sering “ngoyo” memaksakan diri tanpa kemampuan, kondisi dan waktu dalam membuka dan mulai mengerjakan areal pertanian mereka. Akan tetapi konsep pertanian dengan kekutan ikhlas akan memberikan rasa rileks, dan santai dan modal kecil kepada petani untuk mengusahakan lahan pertaniannya dan pada akhirnya para petani Aceh saat ini dan kedepan akan meraih hasil panen yang maksimal dan menggapai kesuksesan dunia dan akhirat, tanpa harus ngoyo dalam pikiran petani Aceh.
Bidang hareukat blang ngen lampoh
(Bidang usaha sawah dengan kebun)
Hadih maja di atas sangat sesuai dengan mata pencarian masyarakat kita yaitu mengandalkankan dan memanfaatkan sawah dan ladang sektor pertanian untuk memperoleh penghidupan keluarga yang lebih layak dan menggapai kesuksesan. Jangan Tunda Bahagia.
By : @ilyasismail
Posted from my blog with SteemPress : http://ilyasismail.com/konsep-quantum-darussalam-membangun-karakter-petani-aceh-dengan-kekuatan-ikhlas/
Hello Maaf mengganggu.. saya @fiftyshadesofguy or atau om Bule, asli dari ingriss. Saya sudah tinggal di lombok selama bertahun-tahun. Sekarang adalah waktu yang sangat gelap bagi Lombok setelah gempa bumi baru-baru ini. Saya mencoba untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong penggalangan dana di banyak sosial Media platform. Silakan lihat posting saya. "Gempa bumi lombok" bagikan dengan komunitas Indonesia dan internasional kami. Yang ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa (lumayan bagus) gempa bumi telah berhenti untuk saat ini tetapi ada lebih dari 200.000 tunawisma, takut dan lapar. Terima kasih banyak pak.MERDEKA ✊
Ini gerakan yang sangat luar biasa @ilyasismail salam untuk petani Aceh salam KSI
Thanks @abeyaimary salam bahagia semoga sukses selalu salam KSI