Penggalangan Dana Sinar Mas dalam Menghadapi Pandemi Corona di Indonesia

in #steempress5 years ago


Penyebaran virus corona (Covid-19) yang bermula di Wuhan, China kini mulai menyebar ke berbagai negara termasuk di Indonesia. Pemerintah Indonesia berusaha keras menanggulangi pandemi corona ini dengan menyiapkan tenaga kesehatan, alat-alat kesehatan dan rumah sakit untuk mengobati pasien akibat virus corona.

Penggalangan Dana Sinar Mas

Sampai dengan hari ini, Minggu (22/03) jumlah kasus positif virus corona bertambah menjadi 514 orang. Hal ini tentu membuat kita merasa sedih dan juga khawatir.

Namun demikian dibutuhkan disiplin diri untuk tetap tenang, menjalankan gaya hidup sehat, makan-makanan dengan nutrisi seimbang dan tentunya menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas.

Penggalangan Dana Sinar Mas

Dalam menghadapi pandemi ini tentu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk mendukung kinerja para tenaga kesehatan. Walaupun pemerintah Indonesia telah menyiapkan dana khusus untuk menghadapi pandemi virus corona ini, tapi tidak ada salahnya bila ada institusi atau perusahaan atau perseorangan yang juga ikut membantu.

Dukungan bagi ujung tombak penanggulangan pandemi virus corona inilah yang melatarbelakangi sinergi lintas pihak melakukan penggalangan dana guna donasi peralatan kesehatan bagi para tenaga medis, yang ditargetkan dapat mencapai senilai Rp500 miliar.

Sinar Mas sebagai perusahaan yang peduli akan sesama, bersama perusahaan lain berhasil melakukan penggalangan dana ini bekerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Penggalangan Dana Sinar Mas

Seperti yang dikatakan relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia sekaligus CEO DAAI TV Indonesia, Hong Tjhin, "Kami mendapatkan informasi bahwa kecepatan dan ketepatan penanganan menjadi kunci memerangi pandemi COVID-19. Itu yang mendorong sinergi dilakukan melalui penggalangan dana guna memberikan bantuan alat kesehatan."

Pernyataan tersebut dikatakan Hong Tjhin selepas penyerahan simbolis kepada Ketua PBNU Bidang Kesehatan yang juga Pembina Tim COVID-19 PBNU, dr. Syahrizal Syarif di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Penggalangan Dana Sinar Mas

Menambahkan pernyataan Hong Tjhin, Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto mengatakan bahwa penyerahan hasil penggalangan dana ini akan dilakukan secara bertahap.

Adapun hasil penggalangan dana ini berbentuk peralatan uji cepat (rapid test kit) sebanyak 1 juta buah, 20 ribu baju isolasi (coverall safety), 4 unit alat bantu pernapasan (ventilator), berikut 1 juta masker. Penyaluran bantuan ini berlangsung di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan dan BNPB.

Pada tanggal 18 Maret 2020 Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan bantuan untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, RSPAD Gatot Subroto, RSUP Persahabatan.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) yang hadir, Rosan Roeslani mengatakan, seluruh penyaluran donasi berikut perusahaan yang berpartisipasi akan dilaporkan kepada Presiden secara berkala, dan pihaknya terus berupaya mengimbau anggotanya agar ikut berperan aktif dalam kegiatan ini.

Pada hari Rabu (18/3) lalu, Tzu Chi telah menyerahkan bantuan berupa APD seperti baju isolasi, masker, kacamata, sarung tangan, juga ventilator bagi Kementerian Kesehatan berikut beberapa rumah sakit, seperti RSPAD Gatot Soebroto, RSPI Sulianti Saroso dan RSUP Persahabatan.

Menurut Hong Tjhin, dukungan lain yang dapat mereka berikan adalah mengikuti semua arahan Pemerintah seperti melakukan pembatasan interaksi dengan pihak lain (social distancing) dan mengedepankan pola hidup sehat.

Karena social distancing yang kita lakukan ini juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencegah penularan virus corona lebih meluas lagi.

Semoga dengan penggalangan dana ini mengetuk hati pihak instistusi lain untuk bergabung bersama Sinar Mas dan perusahaan lain melalui Yayasan Tzu Chi untuk membantu pemerintah menanggulangi wabah virus corona ini.

 


Posted from my blog with SteemPress : http://hiqudsstory.com/penggalangan-dana-sinar-mas-dalam-menghadapi-pandemi-corona-di-indonesia/