SANTIRAH RIVER TUBING

in #steemliteracy3 years ago

Pada hari-hari biasa sebelum corona tiba, river tubing di sini konon cukup ramai. Apalagi jika libur lebaran. Menurut Apep, salah satu guide, saat peak season bisa mencapai maksimal 300-an orang. Tidak boleh ditambah lagi. Dengan jumlah keseluruhan guide 70 orang, mereka bisa 3-4 kali bolak-balik mengawal para wisatawan berhanyut arus dalam trek sepanjang 2 km ini. Sudah barang tentu, di masa itu mereka pasti kelelahan bahkan bisa jadi tidak sempat atau telat makan. Jika pengunjung membludak, mereka yang baru rehat sejenak, sudah dipanggil bertugas. Terbayang kan bagaimana ketahanan fisik harus selalu prima demi keselamatan para pengunjung!

River tubing menggunakan ban pelampung cenderung aman. Bahkan bagi anak-anak. Jika dalam rombongan terdapat beberapa anak, mereka akan ditempatkan di bagian paling depan dengan ban yang terikat satu sama lain. Setiap 4-5 orang, ada 1pengawal. Saat kami yang berjumlah 14 orang mengikuti river tubing ini, ada 4orang yang bertugas menemani dan memastikan keselamatan. Pada seperempat perjalanan, di lokasi berarus tenang, kami dibolehkan berenang tanpa ban, lalu melanjutkan kembali hingga setengah perjalanan, naik ke darat dan beristirahat. Di sana ada penjual mi kemasan, minuman hangat, air mineral dan gorengan. Cukup sebagai pengganjal perut dan membuat badan hangat sebelum melanjutkan kembali bermain arus. Ada 2 goa yang kami lewati, salah satunya cukup panjang, sehingga kami berada dalam gelap selama kurang lebih 10 menit. Sungguh sensasi yang menegangkan bagi orang yang takut gelap (anak saya tidak nyaman dalam gelap, maka sepanjang itu dia menutup mata, dan ketika ada cahaya di ujung goa, dia girang sekali!)

Bermain di alam kali ini lebih berkesan karena saya mengajak ibu saya yang baru berusia 68 tahun bulan lalu. Jadi adrenalin terasa berlipat karena membawa anak 11 tahun dan ibu yang sudah masuk katagori lansia. Walau keduanya menyukai kegiatan outdoor, tentu saja saya tetap harus waspada memastikan keamanannya. Girang juga akhirnya Khanza berani melompat dari ketinggian 4m setelah beberapa kali gentar. Dua anak lain pun batal lompat karena takut.

Oya, karena rombongan kami berangkat menggunakan bus, maka sekitar 1 km menuju lokasi, kami diangkut naik pick up. Ketika tiba, hujan menyambut, sehingga kami mesti tunggu sebentar. Dan ternyata hujan berhenti tidak lama, dengan langit yang cerah, sehingga petualangan di alam pun begitu menyenangkan.

Berkesan? Sangat!❤

20210925_114903.jpg

20210925_113959.jpg

20210925_132537.jpg

20210925_120229-1.jpg