Hidup Hanya Sekali, BerSteemitlah yang Berarti
Hidup Hanya Sekali, BerSteemitlah yang Berarti
Tidak dapat dibantah, semua manusia hanya diberi kesempatan untuk hidup hanya sekali. Bahkan berlaku untuk semua makhluk hidup ciptaan Allah SWT. Setiap harinya ada yang terlahir ada yang meninggal. Roda kehidupan terus berputar dengan dua keadaan tersebut. Hanya ruang dan waktu saja menjadi Rahasia Illahi.
Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk kesempatan hidup sementara ini?
Ada banyak hal yang bisa kita kerjakan. Dan tentunya semua pekerjaan tersebut bermanfaat dan berarti bagi kehidupan. Beribadah kepada Sang Khalik dan mengamalkan segala sesuatu yang sudah diketahui. Lebih tepatnya adalah jadilah manusia yang produktif dengan ilmu yang dimiliki.
Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya. Beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok
Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk kesempatan hidup sementara ini?
Ada banyak hal yang bisa kita kerjakan. Dan tentunya semua pekerjaan tersebut bermanfaat dan berarti bagi kehidupan. Beribadah kepada Sang Khalik dan mengamalkan segala sesuatu yang sudah diketahui. Lebih tepatnya adalah jadilah manusia yang produktif dengan ilmu yang dimiliki.
Steemit, Menghidupkan Generasi Literasi Masa Kini
Tanpa kita sadari, kehadiran Steemit hari ini telah menumbuhkembangkan kembali budaya literasi. Ada banyak pena-pena yang patah selama ini mulai tegak kembali. Coretan-coretan yang lama mulai bersemi kembali. Ini salah satu hal yang patut kita syukuri bersama. Meskipun jauh sebelum adanya platform berbasis *blockchain* ini, kegiatan literasi sudah mulai tumbuh, ada yang menulis di blog, di dinding-dinding media sosial bahkan ada yang konsisten menerbitkan buku.
Tapi sejak hadirnya Steemit, mau tidak mau harus kita akui bahwa perkembangan literasi terus meningkat. Setiap hari ada akun yang lahir, setiap hari ada tulisan yang tersaji di layar my feed akun para steemian. Birahi menulis kembali terangsang, berbondong-bondong mencari ide dan menuangkan menjadi sebuah tulisan. Apresiasi @ned kepada content creator berupa reward upvote seakan menghidupkan kembali brainstorming seseorang untuk berkarya.
Sekarang tugas kita adalah memanfaatkan platform steemit ini dengan baik. Kesempatan sudah kita miliki, maka mempergunakannya semaksimal mungkin untuk berkarya di steemit adalah keniscayaan. Yakinlah, ada banyak orang diluar platform ini belum sampai informasi, sehingga belum ada kesempatan bagi mereka. Maka beruntunglah bagi kita yang selangkah lebih mengetahui. Selanjutnya adalah mengembangkan dan mensinkronkan potensi diri dengan platform ini.
Ketekunan adalah kunci untuk mengedepankan konsistensi untuk bertahan di steemit. Setiap hari, ada banyak akun yang terlahir, ada banyak akun meninggal, mulai vakum karena merasa steemit tidak matching dengan passionnya. Bagi anda yang merasa platform ini ruang untuk berkarya, maka bulatkan tekad dan niat untuk tetap bertahan dengan segala kemampuan. Hidup Hanya Sekali, Bersteemitlah yang Berarti.
Ini merupakan post perdana @hikayatsantri setelah kurang lebih 2 minggu tidak bersentuhan dengan internet yang memadai. Karena jarak dan waktu yang terbatas untuk mencairkan ide untuk menulis.
Foto mimin @hikayatsantri berada diantara hidangan maulid di sebuah desa di Aceh Selatan.
*Semua Foto Milik Pribadi @hikayatsantri
Website : http://www.hikayatsantri.com/
Facebook : https://www.facebook.com/hikayatsantri/
Instagram : https://www.instagram.com/hikayatsantri/
Tapi sejak hadirnya Steemit, mau tidak mau harus kita akui bahwa perkembangan literasi terus meningkat. Setiap hari ada akun yang lahir, setiap hari ada tulisan yang tersaji di layar my feed akun para steemian. Birahi menulis kembali terangsang, berbondong-bondong mencari ide dan menuangkan menjadi sebuah tulisan. Apresiasi @ned kepada content creator berupa reward upvote seakan menghidupkan kembali brainstorming seseorang untuk berkarya.
Sekarang tugas kita adalah memanfaatkan platform steemit ini dengan baik. Kesempatan sudah kita miliki, maka mempergunakannya semaksimal mungkin untuk berkarya di steemit adalah keniscayaan. Yakinlah, ada banyak orang diluar platform ini belum sampai informasi, sehingga belum ada kesempatan bagi mereka. Maka beruntunglah bagi kita yang selangkah lebih mengetahui. Selanjutnya adalah mengembangkan dan mensinkronkan potensi diri dengan platform ini.
Ketekunan adalah kunci untuk mengedepankan konsistensi untuk bertahan di steemit. Setiap hari, ada banyak akun yang terlahir, ada banyak akun meninggal, mulai vakum karena merasa steemit tidak matching dengan passionnya. Bagi anda yang merasa platform ini ruang untuk berkarya, maka bulatkan tekad dan niat untuk tetap bertahan dengan segala kemampuan. Hidup Hanya Sekali, Bersteemitlah yang Berarti.
Ini merupakan post perdana @hikayatsantri setelah kurang lebih 2 minggu tidak bersentuhan dengan internet yang memadai. Karena jarak dan waktu yang terbatas untuk mencairkan ide untuk menulis.
Foto mimin @hikayatsantri berada diantara hidangan maulid di sebuah desa di Aceh Selatan.
*Semua Foto Milik Pribadi @hikayatsantri
Website : http://www.hikayatsantri.com/
Facebook : https://www.facebook.com/hikayatsantri/
Instagram : https://www.instagram.com/hikayatsantri/
mari kita menyebarkan dakwah melalui @steemit.com, Insyaallah kita akan berjaya. Saya selalu bersama anda @hikayatsantri
udah upvote ya :)
Takbir ........... Allahu Akbar @muksal.abdullah tugas kita berbuat semaksimal mungkin di steemit ini. Menulis atau memposting foto, video, meme, audio, dll. Manusia Wajib Berusaha Tapi Tidak Wajib Berhasil
nyan ban.allah tidak akan marah hambanya bodoh, akan tetapi allah akan marah jika hambanya tidak mau belajar @hikayatsantri mari kita sebarkan energi positif melalu [email protected]