PEMUDA PENYUMBANG OKSIGEN PENDIDIKAN
Ini bukan kisah Tetsuko Kuroyanagi yang merasa menemukan pendidikan terbaik ketika ia dikeluarkan dari sekolah formal. Padahal, ia masih duduk di kelas satu sekolah dasar saat itu. Tomue Gakuen adalah anugerah bagi Totto-Chan, panggilan Tetsuko Kuroyanagi. Kelas-kelas dari bekas gerbong kereta api warisan perang paska Bom Hiroshima dan Nagasaki. Mr. Kobayashi benar-benar mengerti tentang kejiwaan Totto-Chan yang dianggap 'nakal' di sekolah formal.
Baiklah, kawan-kawan steemian Indonesia! Saya ingin berbagi kisah tentang beberapa anak muda yang membangun sekolah tidak biasa. Mereka bergotong-royong mewujudkan seluruh kegelisahannya dalam dunia pendidikan. Mereka membangun sebuah ekosistem pendidikan di tengah hutan. Hanya ada satu cara untuk mengembalikan manusia pada bagian dirinya yang lain, yaitu mengingatkan dan mengajak kembali ke sebuah jalan menuju alam. Bukan menjadi manusia kuno, tetapi menghayati dan mendekatkan lagi dengan diri yang telah jauh dan asing.
Kami ingin pemikiran-pemikiran filsuf dan tokoh-tokoh sunda di masa lalu dikenal oleh masyarakat dunia, sama seperti kita yang pada saat ini kebanyakan hafal teori dan pemikiran para filsuf dan tokoh negara lain.
–Moch. Irvan Efrizal IPendiri Self Learning Institute).
Terkadang, miniatur alam di pusat kota merupakan bentuk lain tipu daya sebuah generasi ke generasi berikutnya. Semacam penegasan halus yang menandakan bahwa suatu hari tidak ada lagi alam yang sebenar-benarnya. Maka, dibangunlah taman-taman kecil yang kemudian atas hasrat manusiawi lebih cepat bosan ketimbang dinikmati. Barangkali, semua pihak bertanggung jawab atas ketidakseimbangan alam yang kemudian istilah anomali akan beriringan dengan tumbuh-kembang anak-anak hari ini dan nanti.
Moch. Irvan Efrizal dan kawan-kawannya menyulap lahan Perhutani Kabupaten Tasikmalaya yang menyuburkan lokasi hutan tersebut dengan amanat Galunggung. Mereka sadar bahwa konsep pendidikan yang menempatkan budaya lebih mulia harus diimbangi dengan perkembangan era digital. Oleh sebab itu, mengaji diri di tengah hutan bukan berarti mengasingkan sosial.
Baca lengkap pada tautan: https://raamfest.com/pemuda-penyumbang-oksigen-pendidikan/
Good post Terus berkarya!
ohh ya stemians! jangan lupa ya Follow @gadisindo
gallery Wanita indonesia dan bikin kita bangga akan cantik nya wanita indonesia!
dan vote juga ya
TERIMAKASIH
Terima kasih, ya ....