Sejenak ke Hutan Payau
Kala itu saya berjalan-jalan ke hutan payau di daerah Cilacap. Bersama teman saya @yulimia, kami menyusuri hutan payau yang kebetulan tidak jauh dari rumahnya.
Kami bercerita dan sesekali mengambil foto untuk kenang-kenangan. Sengaja kami berkunjung sore hari. Alasannya agar tidak terlalu panas dan bisa bertemu dengan matahari terbenam.
Benar. Kami sampai di hutan payau dan kami dapati pemandangan yang luar biasa indahnya. Mangrove, langit, dan siluet nan cantik karena cerahnya hari itu menemani kami yang jarang sekali pergi untuk refreshing.
Dari mulai gerbang masuk objek wisata, kami disapa oleh tumbuhan mangrove berjejer memenuhi area. Jembatan kayu, bambu dan tali untuk menyebrang area satu dengan yang lainnya juga tak bisa kami hindarkan. Kami berdua mencobanya dengan hati-hati. Kemudian kami jumpai beberapa warung yang menjajakan makanan instan dan minuman dingin.
Ada jalan menuju area lain. Kami berjalan dan menyusuri aliran air. Ada beberapa perahu motor yang jarang digunakan. Sepertinya beberapa wisatawan menggunakan itu pada waktu tertentu. Maksudnya ketika air sedang tinggi.
Ada area bermain dan camping di sisi kiri kami dan pendopo di sisi kanan kami. Di depan kami terlihat tanah lapang yang luas tanpa ditanami mangrove (saya kurang tau apa itu sebutannya). Terkadang jika curah hujan tinggi, tanah itu bak sungai.
Sampai di ujung area objek wisata hutan payau kami pun mulai mengambil gambar untuk dijadikan kenang-kenangan. Dari mulai foto bersama, langit senja, pendopo, dan beberapa objek lainnya. Kami tak melewatkannya hingga jam lima sore. Hingga kami pulang, dan objek wisata hutan payau pun ditutup.
Begitulah cerita yang dapat saya ceritakan. Saya mencoba untuk menulis dan membagikan pengalaman saya agar para stemian terhibur. Saya berharap juga, para stemian Indonesia termotivasi untuk bisa maju dan berkembang.
Jadi... ayo menulis! Ceritakan pengalaman dan kisah menarik kalian juga ya!
Salam, @evaprajna93