Ramadhan Bulan Untuk Bersyukur

in #steemit6 years ago

Syukur kepada Allah atas limpahan karunia-Nya sehingga kita semua dapat berjumpa kembali dengan Bulan Suci Ramadhan tahun ini. Betapa banyak saudara-saudara kita yang tidak memiliki kesempatan ini, ada yang meninggal dunia dua bulan yang lalu, seminggu yang lalu bahkan ada yang kemarin sore dipanggil Allah SWT.

images (12).jpeg

Patut juga kita bersyukur, Allah masih memberikan kesehatan kepada kita, sehingga kita masih sempat melaksanakan shalat secara berjamaah, taraweh dan witir sempurna bersama imam di malam harinya, padahal disisi yang lain, betapa ramainya orang-orang yang Allah singgahkan rasa sakit sehingga harus berbaring di rumahsakit, dikamar, di kursi roda dan shalat sendiri bahkan sambil berbaring.

Di ramadhan kali ini, kita juga masih Allah berikan kesempatan untuk mencicipi beragam menu sajian hidangan berbuka puasa, malam harinya masih sempat nongkrong sambil ngopi bersama teman-teman di warkop-warkop langganan kita. Lihatlah disekelilingnya kita begitu banyak saudara kita yang walau raganya masih sehat tapi Allah sudah mencabut kenikmatan rasa pada dirinya, nikmat makanan Allah kurangi, sehingga serba tidak bisa makan walaupun mereka memiliki segudang harta untuk memiliki apa saja yang dikehendakinya.

Bersyukur kepada Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bercengkerama bersama keluarga, bersama istri dan anak-anak, bersama ibu bapa. Jangan lupa kita perhatikan keluar sana, betapa banyak anak yang kehilangan orangtuanya, orangtua yang tidak bisa bersama dengan anak-anaknya, adik kakak yang terbelenggu dengan dendam membara, saudara mata yang tidak lagi tegur sapa.

Bersyukurlah kepada Allah dan Rasulnya, Allah telah titipkan sedikit ilmu di dada kita, sehingga kita mampu mengerjakan amal ibadah puasa dan shalat sesuai dengan rukun dan syaratnya. Lihatlah di sekeliling kita masih banyak orang yang shalat dan puasa, namun mereka hanya menahan lapar dan dahaga tanpa bermakna apa-apa disisiNya.

Sahabatku sekalian, pesan ini juga berlaku untuk penulis sendiri, perbaikilah dimana ada kekurangan dan kejanggalan di dalam ibadah kita, jangan cepat berpuas hati seakan-akan ibadah kita sudah sempurna. Bertanyalah kepada orang yang berilmu agama, jangan sungkan dan ragu untuk terus menuntut ilmu.