Penyesalan Wisnu

in #steemexclusive23 days ago

man-5475371_1280.jpg

Wisnu duduk di tepi lapangan sekolah, menatap kosong ke arah anak-anak yang sedang bermain sepak bola. Tangannya menggenggam erat topinya, sementara pikirannya dipenuhi rasa bersalah.

Semua bermula pagi tadi, saat Wisnu tanpa sengaja mendorong Fajar, sahabatnya, hingga terjatuh saat mereka berebut tempat duduk di kelas. Awalnya, Wisnu mengira itu hanya candaan biasa, seperti yang sering mereka lakukan. Namun, ketika Fajar bangkit dengan wajah kesal dan meninggalkan kelas tanpa sepatah kata pun, Wisnu mulai merasa ada yang salah.

Sepanjang hari, Fajar tak lagi berbicara dengannya. Bahkan saat istirahat, ketika biasanya mereka makan bersama di bawah pohon mangga di halaman madrasah, Fajar lebih memilih duduk dengan teman lain.

Wisnu ingin meminta maaf, tetapi gengsinya menahannya. "Ah, besok juga dia pasti sudah lupa," pikirnya. Namun, seiring berjalannya waktu, ia menyadari sesuatu—persahabatan bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh.

Sore itu, saat bel pulang berbunyi, Wisnu berlari mencari Fajar. Ia menemukannya di gerbang sekolah, masih dengan raut wajah yang sama—dingin dan acuh.

Dengan suara lirih, Wisnu berkata, "Fajar, aku minta maaf... Aku nggak sengaja tadi pagi."

Fajar terdiam sejenak, menatap Wisnu dengan tatapan penuh pertimbangan. Lalu, dengan senyum kecil, ia menjawab, "Hati-hati lain kali, Wis. Aku nggak suka kalau teman sendiri nyakitin aku."

Rasa lega membanjiri hati Wisnu. Ia belajar satu hal hari itu—bahwa keberanian bukan hanya tentang melawan orang lain, tetapi juga tentang mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada teman.