Keluarga Rumit

in #steemexclusivelast month

the-first-139665_1280.jpg

Di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota, tinggal keluarga Pak Rahmat. Dari luar, rumah itu tampak damai, tapi di dalamnya ada banyak cerita yang tak pernah terlihat oleh tetangga.

Pak Rahmat, kepala keluarga, adalah pria pekerja keras, tetapi jarang ada di rumah. Setiap pagi ia berangkat sebelum matahari terbit dan pulang saat anak-anaknya sudah tidur. Ia menganggap mencari nafkah adalah bentuk tanggung jawab utama sebagai ayah, meskipun itu membuat hubungannya dengan keluarga semakin renggang.

Bu Siti, istrinya, adalah seorang ibu rumah tangga yang sibuk mengurus rumah dan anak-anak. Ia mengorbankan mimpinya demi keluarga, tetapi sering merasa kesepian. Ia ingin suaminya lebih hadir dalam kehidupan mereka, tetapi setiap kali mencoba berbicara, Pak Rahmat selalu berkata, "Aku bekerja untuk kalian. Apa lagi yang kurang?"

Anak pertama mereka, Rina, adalah siswi SMA yang pintar tetapi sering merasa tertekan oleh ekspektasi tinggi dari ibunya. Bu Siti ingin Rina menjadi kebanggaan keluarga, namun Rina justru merasa hidupnya tidak pernah benar-benar miliknya.

Sementara itu, Dika, anak kedua, lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Ia merasa tidak diperhatikan, jadi ia mencari pelarian di luar—berteman dengan siapa saja yang bisa memberinya rasa diterima, meskipun terkadang itu berarti berteman dengan orang yang salah.

Setiap hari, di meja makan, mereka duduk bersama, tapi tidak benar-benar saling berbicara. Hanya suara piring dan sendok yang terdengar, tanpa percakapan hangat seperti keluarga lainnya. Mereka tinggal di rumah yang sama, tetapi terasa seperti orang asing.

Suatu malam, ketika listrik tiba-tiba padam, mereka terpaksa duduk bersama dalam gelap. Tidak ada televisi, tidak ada ponsel, hanya mereka dan suara jantung masing-masing.

Bu Siti akhirnya berani bertanya, "Kapan terakhir kali kita benar-benar bicara?"

Tidak ada yang menjawab. Tapi malam itu menjadi awal perubahan.

Keluarga itu mungkin rumit, tetapi mereka masih punya kesempatan untuk memperbaikinya—jika mereka mau mencoba.

Bagaimana menurutmu? Apakah cerita ini cukup menggambarkan keluarga yang rumit?