Keluhahan Tukang Bangunan
Hai sabat ku semuanya
Pada hari ini akan berbagi sedikit cerita tentang pekerja konstruksi informal atau kuli bangunan
Inilah hasil bangunan kerjaan saya dan paman saya,ini kami berdua yang bekerja sama atau hasilnya bari dua,ini bangunan sebuah ATM bank yang ada di Aceh.
dindingnya bangunan ini kami pasang batako biasa,lebih cepat dan hemat baik hemat waktu dengan sedikit cepat memasangnya,karena besar sedikit dari batu bata merah biasa,semenya tidak banyak habis.
Ini sudah selesai pekerjaan kami,tapi belum siap pakai,karena kami hanya ambil borongannya bangunan saja,tiada kaca,flapon dan lain lain nya.
Harga borongan nya ini cuma 5 juta,sini kami tidak dapat hasil yang banyak,karena kami merantau,dengan sewa tempat,dan beli makan,dan juga harga rendah kami ambil, atau murah
Gaji yang kami dapat di sini cuma 100rb dalam satu hari yaitu perorang,biasanya harga harian tukang dapat 130,000 dan 150,000,dan cernet cuma 100,000,ini juga bisa di katakan rugi,jadi pengalaman.
keadaan yang terjadi gaji pekerja tidak sesuai dengan harga kebutuhan sehari-hari,makan pokok semakin hari semakin naik secara praktis,
Kondisi ini membuat para kuli bangunan mengeluh,bingung,tapi tidak bekerja,dapur mengepul,kalau bekerja,beban berat yang terlalu berlebih,di era gempuran zaman yang serba mahal bertahan sakit tidak bekerja tidak ada duit.
Inilah sedikit cerita dari saya sendiri sebagai tukang bangunan,,semoga bermanfaat untuk saya sendiri,jika bisa bermanfaat untuk sahabat-sahabat saya semua.