Teman yang baik

Di sebuah sekolah kecil, aku memiliki seorang sahabat bernama Dika. Kami sudah berteman sejak duduk di bangku SD, dan hingga sekarang, persahabatan kami tetap erat. Dika adalah teman yang baik, selalu siap membantu dan mendukungku dalam berbagai hal.

Suatu hari, aku mengalami kesulitan memahami pelajaran matematika. Ujian sudah dekat, dan aku merasa putus asa. Melihat wajahku yang murung, Dika segera menyemangatiku. “Jangan khawatir, aku akan membantumu belajar,” katanya dengan senyum hangat.

Setiap sore, kami belajar bersama di rumahnya. Dika dengan sabar menjelaskan soal-soal yang sulit, bahkan memberikan trik agar aku lebih mudah mengingat rumus. Berkat bantuannya, aku merasa lebih percaya diri saat ujian tiba.

Namun, Dika bukan hanya teman yang baik dalam belajar. Saat aku sedih atau menghadapi masalah, dia selalu ada untuk mendengarkan. Ketika aku jatuh saat bermain sepak bola dan merasa kesakitan, dia segera membantuku berdiri dan mengantarku ke UKS.

Dari Dika, aku belajar bahwa teman yang baik adalah mereka yang selalu ada di saat suka maupun duka. Bukan hanya menemani dalam kebahagiaan, tetapi juga mendukung dan membantu ketika kesulitan datang. Aku bersyukur memiliki sahabat seperti Dika, karena persahabatan sejati adalah harta yang tak ternilai.