SELAMATKAN INDONESIA
OASE KEPEMIMPINAN INDONESIA
With Dr.TGH.Muhammad Zainul Majdi, MA atau akrab dipanggil TGB ( Tuan Guru Bajang ) adalah seorang Gubernur NTB.
Beliau merupakan lulusan S1,S2, & S3 Universitas Al-Azhar Cairo, pada Fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir & Ilmu - ilmu Al-Qur'an. Menjabat pertama kali sebagai Gubernur pada usia 36 Tahun, Masa jabatan 2 periode ( 2008 - 2009 / 2013 - 2018 )
Dengan modal APBD NTB 5 T, Pertumbuhan ekonominya pada Triwulan IV Tahun 2017 tanpa pertambangan bijih logam Secara kumulatif tumbuh 7,10 persen, per tahun tumbuh 8,30 persen dan Secara kuartal tumbuh -6,06 persen
( Satu2nya Provinsi se-Indonesia yg tingkat pertumbuhan ekonomi nya diatas 7 persen )
ditambah dengan sederet penghargaan yg telah ditorehkan oleh TGB sbg Pimpinan daerah Kelas Nasional & internasional. Salah satu penghargaannya adalah Lombok sebagai World's Best Halal Honeymoon Destination dan World's Best Halal Tourism Destination pada ajang The World Halal Travel Summit and Exhibition award 2015 yg digelar di Abu Dhabi.
Hal diatas merupakan anugerah kepemimpinan yang Allah berikan bukan berdasarkan Mazhab Partai politik pengusungnya melainkan perpaduan Ulama wal Umara yang ada pada seorang TGB. Di Republik ini masih sangat langka pemimpin daerah yang juga seorang Hafidz Al Qur'an.
Tentang Anugerah kepemimpinan ini, Allah berfirman pada Ayat berikut ;
(وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ)
[Surat As-Sajdah 24]
" Dan kami jadikan diantara mereka itu pemimpin2 yg memberi petunjuk dg perintah kami ketika mereka Sabar. Dan adalah mereka mayakini ayat-ayat kami "
Ditengah dahaga kepemimpinan Nasional saat ini, banyak pihak memunculkan calon alternatif pada pertarungan Pilpres 2019. Sebut saja ada petarung kawakan Bpk Prabowo Subianto, ada juga generasi muda seperti AHY, Cak Imin, Anies Mata, kemudian dari kalangan Militer ada Jendral Gatot Nurmantyo dan sederet nama-nama tokoh lainnya.
Publik Indonesia hari ini sedang mengalami pro & kontra dalam mensikapi kepemimpinan Nasional saat ini. Ada yang pro dan tetap ingin mempertahankan Pak Jokowi untuk periode selanjutnya, seperti ungkapan ketua umum PWI yang juga ketua panitia HPN 2018, Jum'at ( 9/2/2018 ) dalam sambutannya Margiono mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan tetap hadir dan membuka HPN hingga 5 Tahun mendatang.
Bagi Publik yang kontra mari berfikir lebih arif dan bijaksana lagi dalam mensikapi krisis kepemimpinan Nasional saat ini. Karena Islam merupakan Rahmatan lil 'alamin, sehingga manis nya Islam bisa dirasakan oleh seluruh suku, Bangsa, dan Agama di Republik Indonesia ini.
Dalam beberapa kesempatan dalam silaturahmi Dakwah TGB di Aceh, Sabtu ( 3/3/2018 ) bertempat di Masjid Jamik Kopelma Darussalam, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan kepemimpinan politik itu penting, namun jauh lebih penting lagi berfokus memperbaiki amal-amal kesholehan kita.
Cost untuk membangun Republik ini tidaklah besar jika kita bangun dengan pondasi Akhlakul Karimah, dan senada dengan diutusnya Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam " Innamma buitsthu liutammima makarimal Akhlaq ".(TGB)
Ditengah padang gurun pasir yang tandus, Islam hadir sebagai oase kehidupan yang menghilangkan dahaga moralitas, meruntuhkan sekat ketidakadilan sosial, dan memanusiakan manusia sebagai makhluk yang sama statusnya dihadapan sang Maha Pencipta.
Begitupun Indonesia kini, sebahagian masyarakat nya krisis kepercayaan terhadap pemimpin nya,faktanya bisa kita cermati medsos hingga detik hari ini. Berbagai sumpah serapah, bahkan sampai memperolok-olok pemimpin Republik Negeri ini. Case terkahir, Alat Negara pun menjadi sasaran ketidakpercayaan publik terhadap proses hukum yang dijalankan.
Ditengah carut marut nya situasi politik, keamanan, rendahnya daya beli ekonomi, ancaman narkoba, dan ketidakadilan sosial saat ini. Maka yang kita butuhkan untuk mengatasi problematika diatas adalah memperbaiki amal-amal kesholehan ummat ( meningkatnya iman dan Taqwa )
Sembari mempersiapkan Oase kepemimpinan Indonesia dengan perpaduan Ulama wal umara'. Allahu 'alam bishowab.
Krueng Geukueh, 14/3/2018
Al-Faqir Ahmad Syakir