Malang Tak Dapat Ditolak Untung Tak Dapat Diraih
Sebuah peribahasa Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih. Mengandung makna, dalam kehidupan ini segala sesuatu yang terjadi bukanlah kita yang menentukan. Malang dan untung silih berganti menghampiri setiap insan. Hidup ini bagaikan roda yang terus berputar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa.
Tugas kita sebagai manusia yang berakal hanyalah berikhtiar. Soal hasil sudah ditetapkan oleh Allah Yang Maha mengatur. Ada yang bernasib mujur dalam berusaha, tidak jarang pula malang menimpa kita. Semua itu bukan kehendak kita. Melainkan sudah tertulis di Lauh Al-Mahfudz. Ikhtiar sebuah keharusan dan sebuah proses untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Namun hasil yang terbaik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Jadi apapun hasil yang di dapat itulah yang terbaik dalam pandangan Allah.
Dalam melakukan sesuatu yang kita inginkan adalah mujur, untung dan bernasib baik. Namun tidak selamanya keinginan kita itu harus sesuai dengan apa yang kita harapkan. Karena hasil bukan hak prerogatif kita. Bisa saja mujur yang diharap tapi malang yang didapat.
Dalam sebuah perjalanan. Dari sebuah kota ke kota lainnya misalanya. Yang diharapkan adalah sampai ke tujuan dengan selamat. Tapi apakah itu sudah pasti akan tiba dikota tujuan dengan selamat? Belum tentu. Bisa saja dipertengahan perjalanan itu sebuah kejadian berupa kecelakaan terjadi. Padahal kehati-hatian sudah dijadikan sebagai prioritas utama dalam berkendara. Tapi tanpa disadari dan tidak diinginkan kendaraan yang membawa kita mengalami sebuah musibah. Baik berupa gangguan pada mesin ataupun menabrak kendaraan lain.
Bukankah kondisi demikian tidak kita harapkan. Betul, tapi yang namanya malang tak dapat ditolak, malang itu bisa datang kapan saja. Bila kita menyukai sebuah tayangan pada sebuab channel TV, di sana ada sebuah acara bernama CCTV. kita akan sering melihat malang menimpa seseorang tanpa diduga. Begitupun mujur. Seseorang yang dalam hitungan detik beranjak dari sebuah tempat, lalu sebuah kendaraan melaju kencang dan menabrak tempat orang yang baru saja pindah dan pergi dari situ.
Begitulah dua nasib itu silih berganti datang dan pergi menghampiri dan menyelisihi kita. Semua orang tentu selalu berharap akan mujur atau selalu berada pada posisi nasib baik. Dan tidak seorangpun berkeinginan untuk bernasib malang. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita dan memberikan yang terbaik untuk kita.