Cerita Selama Saya Tidak Menulis di Steemit
Kembali dengan Energi Baru dan Tujuan yang Lebih Jelas
Pendahuluan
Hai teman-teman Steemit, alhamdulillah setelah berbagai kesibukan setelah bekerja merantau, akhirnya saya bisa membuat postingan di sini lagi. Saya sempat mengalami down tahun lalu karena putus kerja dan tekanan dari kewajiban saya. Beberapa kali saya mencoba memulai bisnis, tapi belum juga ada yang konsisten. Saya salut dengan teman-teman di Steemit yang bisa istiqomah dan konsisten menulis di sini. Kalau di pikir-pikir memang menulis itu hal yang menyenangkan. Tapi untuk konsisten memang dibutuhkan tekad yang sekuat baja.
Well, tidak ingin menyalahkan orang lain, bicara tentang pekerjaan di era AI ini seharusnya memang kita bisa lebih produktif. Dengan bantuan kecerdasan buatan, mahasiswa-mahasiswa pasti lebih cepat menuntaskan kuliahnya. Saya hampir tiap hari pakai Chat GPT untuk pekerjaan saya hehe. Meskipun, sebetulnya ChatGPT telah membunuh banyak pekerjaan teman-teman saya, tapi kalau kita pakai dengan efisien, Chat GPT bisa jadi asisten kita yang ramah. Btw, dalam tulisan ini, saya mau share saja catatan proses-proses yang sudah saya lakukan selama hiatus setahun kemarin. Meskipun banyak kegagalan, sepertinya akan saya anggap sebagai harga untuk keberhasilan tahun depannya.
1. Menulis Novel di Platform Fizzo
Saya sempat berkomitmen menulis 3 halaman A4 dalam sehari untuk novel yang saya share di Fizzo. Alhamdulillah setelah 3 minggu konsisten saya mendapatkan kontrak dari Bytedance (ini perusahaan yang menaungi Tiktok, Capcut dan Fizzo). Saya belajar lagi cara menulis cerita yang menarik, dan berusaha Caper dalam tulisan saya. Tapi entah kenapa saya tidak lanjutkan tulisan tsb. Karena belum ada apresiasi masuk dalam waktu dekat. Memang kelemahan saya saat menghadapi proses yang tidak instan, pastinya saya cari peluang lain.
2. Trading Future
Sempat berkecimpung di dunia crypto membuat saya PD untuk trading tapi lagi-lagi terkena FOMO dan efek dari kopi membuat saya melakukan keputusan yang cepat dan tiba-tiba (impulsif). Walhasil, saya rugi beberapa juta. Memang sepertinya trading sendirian bukan keahlian saya (hehe).
3. Belajar Generatif AI
Sempat mendengar kalau AI bakal menghapus banyak peluang kerja, saya segera cari beberapa AI tersebut, ada yang bisa membuat lagu, ada yang bisa membuat puisi & buku, membuat gambar menjari video, dan sebagainya. Well hasilnya sangat menarik, AI bisa membuat lagu EDM seperti punya Martin Garrix dan Alan Walker wow. Saya sempat membuat beberapa lagu dengan kuota gratis dari platform tersebut (Namanya Suno). Selain itu bisa juga membuat ilustrasi dari Midjourney dan Microsoft bing, lalu dianimasikan menjadi video 5 detik pakai website Kling AI. Setelah menunggu lama, kita bisa menggabungkannya di Capcut untuk siap diupload.
Lihat hasil lagu-lagu saya: https://drive.google.com/drive/folders/1trN9LiA3_gebmt60Jw7E9b1R8jGOwlLj?usp=sharing
Bagaimana menurut kalian? terdengar bagus tidak? Yah lagi-lagi berhenti lama belum lanjut lagi. Overall, sekedar tahu caranya saja saya sudah seneng.
4. Menonton Serial Game of Thrones
Kalau sedang stress, tapi wifi masih on, biasanya saya nonton film, nah film serial HBO Game of Thrones (Permainan Singgah sana) ini salah satu yang terbaik. Meskipun sudah lama tayangnya, saya baru saja nonton, ceritanya tentang perebutan tahta kerajaan pusat oleh beberapa keluarga kerajaan kecil. Wow, maraton sampai Season ke 8 dong! dalam 2 minggu. Game of Throne ceritanya banyak plot twist tidak terduga yang berkesan, mulai dari pemenggalan wakil raja, hubungan gelap ratu dan kakak laki-lakinya, si cebol Tirion yang membunuh ayahnya, pengendalian naga oleh Dinarys, penghianatan Dinarys pada tuan budak di Qarth dan masih banyak plot keren lainnya. Intinya saya kagum saja dengan cerita tidak masuk akal dari Game of Throne.
5. belajar membuat website
Adanya AI mempermudah orang seperti saya untuk membuat website sederhana untuk pribadi, saya pakai kemampuan membuat prompt saya dengan bahasa yang detail untuk membuat komponen-komponen website yang simple. Platform coding yang saya pakai namanya blackbox ai. Ada fitur keren di aplikasi ini yaitu screenshot to code. Dengan fitur ini kita bisa membuat website dengan modal screenshot dari web lainnya. Setelah itu copy codenya, dimasukkan ke aplikasi VScode untuk edit.
Well, masih ada beberapa kegagalan yang belum saya sempat tuliskan di sini. Tapi, intinya saya dapat menyimpulkan kalau kegagalan-kegagalan tersebut faktor utama penyebabnya yaitu kurang kuat niatnya atau tidak bisa persistance. Persistance, yaitu sikap teguh pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sepertinya saya belum memiliki tujuan yang kuat. Overall semuanya menjadi pembelajaran. Karena kita hanyalah manusia yang seumur hidup akan selalu belajar dari kesalahan.
Terima kasih sudah membaca.
- Fathur