mie campur kepiting
Saya pun sibuk bergantian mencongkel daging kepiting dan menyantap mie. Andaikata daging kepitingnya sudah disajikan dalam potongan pasti akan lebih memudahkan saya. Tetapi, inilah kekhasan mie kepiting aceh! Sekian waktu saya berjuang sendiri menghabiskan satu porsi mie kepiting itu karena dua teman lain sudah menyerah terlebih dulu. Sayang sekali kalau sampai menyisakan mienya karena rasanya memang enak di lidah saya.
Namun, kapasitas perut saya ada batasnya. Pada suatu titik saya meneriakkan kata ‘enough!’ dalam hati. Di depan mata, piring berisi mie dan tumpukan kepiting masih lumayan banyak. Laah, dari tadi terus apa yang saya makan? Hiks.. Dasar porsinya kebanyakkan he he he..
Keesokan paginya, seorang teman yang menikmati mie goreng kepiting di hotel karena dia tidak ikut makan di Warung Mie Midi, bertanya apakah semalam saya mendengar ketukan-ketukan dari kamarnya. Saya menjawab, iya, meski tidak begitu keras. Ternyata, suara itu berasal dari usahanya memecahkan cangkang kepiting dengan menggunakan gelas! Ha ha ha usaha yang bagus! Tanpa crab crusher dia jelas kesusahan mendapatkan daging kepiting. Sama seperti saya, dia akhirnya menyerah menghabiskan satu porsi mie yang kami bungkuskan itu. Mie kepiting aceh ini memang membuat kami kewalahan! he he he
Please try again.