Sejarah Jalan H. Jiung Kemayoran
Sejarah .
Haji Rofiun atau yang lebih di kenal dengan panggilan Ji Ung adalah salah satu tokoh masyarakat Kemayoran yang sangat di segani di zamannya, nama besarnya kini di abadikan menjadi nama sebuah jembatan di kawasan Kemayoran yang kini di kenal dengan nama jembatan Jiung
.
Haji Ung merupakan kakek kandung bang Ben dari silsilah ibunya, banyak bakat ilmu bela diri Silat dan Agama yang mengalir pada diri bang Ben berasal dari kakeknya.
.
Selain mendidik bang Ben dengan ilmu Agama dan Bela diri, Haji Ung juga memberikan cucu kesayangannya itu pengetahuan dan pelajaran lainnya yang tidak mungkin di dapat di sekolah, misalnya tentang prinsip hidup seperti ". .Jangan tamak dan serakah." dan "..Hidup harus apa adanya,", Haji Ung bahkan pernah menawarkan cucunya itu" Ilmu panjang umur.." tetapi di tolaknya alasannya"...ntar saya peot baru mati..." kata bang Ben dan prinsip hidup yang di ajarkan kakeknya itu selalu di praktekan bang Ben dalam kehidupan sehari-harinya bahkan hingga akhir hayatnya yang bisa di lihat dari pesan wasiatnya "..Saya tidak suka Gunung..Ratakan saja dengan tanah.." dan wasiatnya itu bisa di lihat di TPU Karet Bivak Jakarta ..makam tokoh besar seperti bang Ben terlihat sangat sederhana di banding makam-makam lainnya
.
Haji Ung yang sempat mengisi satu masa dengan bang Ben meninggal dunia pada tahun 1954 di usianya yang ke 125 tahun, jembatan yang pernah di bangunnya pada tahun 1937 di kali Sunter Kemayoran saat masa kolonial dulu itu kini masih terlihat dan masyarakat sekitar selalu menyebutnya dengan Jembatan Jiung.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://harmonikeluarga.com/