Puisi aku wanita biasa
Secawan madu yang kau berikanTapi mengapa kau tumpahkanKu bangun cinta yang menjanjikanDirimu pula yang menghancurkanTega teganya ketulusan kuKau balas kecurangan muPandainya engkau bersilat lidahCinta bagimu hanyalah senjataSemula kumengagumiCinta dan ketulusanmuHingga diriku jatuh terbuaiDalam bujuk dan rayumuSetelah puntu hatikuTelah terbuka untukmuTernyata aku engkau jadikanHanya koleksi cintamuPedih sengguh pedihBak tertusuk seribu duri.