Tuhan Yang Sebenarnya
Untuk bahan kajian ...
Tuhan adalah wadah sekaligus isi.
Tuhan ada karena adanya, sekaligus tidak ada karena ketiadaannya, Tuhan juga ada karena ketiadaannya, sekaligus tidak ada karena keadaannnya.
Tuhan itu Esa, Manunggal dan Satu Kesatuan dengan segalanya.
Untuk menyederhanakannya, kita analogikan bahwa jagad raya semesta ini kita wakili dengan laut.
Laut tentu berisi air, dan dari air itulah berbagai mikroba, plankton dan lain-lainnya muncul, tumbuh, berkembang dan berevolusi. Kemudian munculah berbagai jenis ikan dengan segala macam ragamnya.
Nah kita ini ibarat ikan yang sedang berenang-renang dalam lautan Tuhan. Dalam tubuh kita maupun dalam material apapun, unsur Tuhan itu ada, karena itu dimanapun manusia menyembahnya, disitu lah ada Tuhannya, mau di batu hitam, di pohon, di air, di laut, di gunung, bahkan di tempat sampah sekalipun, Tuhan selalu ada. Semakin tua tempatnya, otomatis semakin kuat pancaran energiy Tuhannya, karena semakin sering dan semakin lama interaksi energy yang di pancarkan oleh orang2 yang mengadakan ritualitas di tempat tersebut, maka semakin tinggi tingkat/pengaruh enery yang sesuai/harmonis dengan karakter di tempat itu.
Adanya penyimpangan dengan konsep Tuhan itu karena adanya segelintir manusia yang mengaku-ngaku mendapat firman, wahyu atau apapun sebutannya, untuk tujuan baik yaitu memuliakan manusia yang sebenarnya, dengan catatan hanya untuk di daerahnya sendiri, karena setiap daerah mempunyai karakteristik masing-masing dan belum tentu ketika "amanat" dari Tuhannya itu dijalankan di tempat lain, akan menjadi baik, tetapi bisa jadi malah jadi hancur, karena memang "amanat" itu bukan peruntukan daerah lainnya.
Jadi kalau orang-orang beragama masih meributkan Tuhan ... artinya mereka belum mengerti konsep Tuhan yang sebenarnya tidak lain adalah berupa Energy, Vibrasi dan Frekuensi.
Leluhur Nusantara sudah sangat mengenal masalah KeTuhanan ini sehingga bisa lahir sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Artinya Tuhan itu hanya satu, yaitu yang meliputi dan diliputi oleh makhluknya.
Kalau orang-orang beragama masih memperebutkan Tuhan versinya masing-masing, maka mereka PASTI hanya korban doktrin dogma yang menjauhkan mereka dalam mengenal Tuhan yang sejatinya.
🙏🙏🙏
Rahayu
Hallo, hai @tofan! Upvote yaa.. (Sejumput kontribusi kami sebagai witness di komunitas Steemit Indonesia.)