Dia, Bagian Cerita

in #romeo7 years ago (edited)

Sebelumnya, ku perkenalkan hal yang tak pernah siapapun tahu kecuali aku dan Tuhanku. Ku perkenalkan untuk kalian tahu bahwa ialah yang akan menjadi bagian cerita terdepan di balik layar tulisan.

image

"Panggil saja aku Romeo, maka kau akan jadi Juliet ku", ku balas jabat tangannya, ragu, senyumnya asik. Seperti sudah lama kenal; ia duduk bersilah kaki pada jendela kayu - berwarna kuning - tanpa jeruji besi milik kamarku. Muncul dengan alami berbagai pertanyaan yang beberapa detik ke depan akan ku tujukan padanya, namun sebelum itu ku teruskan untuk melihat sebentar mata hitam pekat di depanku, indah. Tampak jelas wajah dalam bening matanya, itu aku, ia memandangku.

"Darimana kau berasal?" pertanyaan pertama akhirnya keluar setelah lama aku terpaku. "Jika ku sebut, kau juga tak akan tahu. Aku disini untukmu jadi jangan tanya lagi pertanyaan semacam itu". Tenang, begitu gambaran wajahnya.

"Jika kau datang untukku, maka darimana kau muncul?", aku mengarahkan pandangan di sekitarnya, "Kau tahu namaku? Untuk apa kau datang?". Ia tertawa kecil yang - ku akui aku menyukai tawa itu. "Aku muncul dari pikiranmu, dari itu aku untukmu. Kau lucu, ku sebut lugu atau polos? Aku tahu namamu; Gebi, tapi aku tak akan memanggilmu dengan nama itu. Hm mungkin aku akan memanggilmu ... Tunggu, aku sedang memikirkannya, agak lama. Ck! Ah nanti saja, kapan-kapan, jangan penasaran". Belum lagi 85% rasa bingungku hilang, sudah bertambah menjadi 93%. Hanya dapat mengangguk pelan, begitulah aku yang masih dilanda penasaran dengannya. Mungkin lain waktu dia harus ku beri hukuman untuk menjawab semua soal essai yang hard. Biar saja, biar rasa.

Untuk kalian ketahui; ia tampan, bagiku. Tubuhnya tinggi layaknya tiang listrik. Matanya sipit, favorite tapi menakutkan, ada garis hitam dibawah matanya seperti panda. Hidungnya mancung, jika kau terjun bebas pada musim salju, kau akan turun perlahan dengan ski milikmu, berselanjar dengan teriakan kesenangan sendiri. Bibirnya kecil. Rahangnya keras dan dagunya lancip. Senyumnya, aduhai bahagia apabila aku melihatnya. Warna kulitnya agak gelap, eksotik. Kesimpulan terakhirku adalah dia tampan tapi imut, lucu, serta satu point penting yaitu kharismatik.

Segitu saja dulu perkenalan tak jelas kita dengan sosok yang ingin dipanggil Romeo itu. Semoga tak ada yang tak suka dengan tingkah anehnya. Semoga. Terimakasih :)