"DO YOU SPEAK ENGLISH?"
Pertanyaan ramah tersebut di atas bisa berakhir dengan rasa marah. Itu terjadi di kota Roma, Italia. Meski disampaikan dengan wajah cerah dan muka ramah bisa membuat pasangan bicaranya berseru:”BEDEBAH!”
Orang-orang yang pernah mengunjungi kota Roma dan berjalan-jalan di daerah Lapangan Basilika Santo Petrus (Vatikan) dengan mudah sekali menjumpai seorang pria parlente yang suka sekali mendekati para peziarah atau tourist di kota yang menurut legenda dibangun oleh Romus dan Romulus itu.
Yang dilakukan pria itu sangat sederhana, yakni mendekati tamu-tamu yang datang dari pelbagai belahan dunia dan bertanya:”Do you speak English?” Tentu pertanyaan itu menarik untuk para tamu yang bisa berbahasa Inggris. Mereka mengira bahwa pertanyaan itu tulus, meminta bantuan. Ternyata, itu bisa berakhir dengan pencopetan dompet.
Namun itu belum seberapa. Ada yang jauh lebih canggih, trampil, ahli, lihai dan tentu lebih jahat pula. Orang ini selalu mengendarai mobil sedan yang lumayan bagus dan mulus. Kalau tidak berganti mobil, nomor platnya DY 972 KM. Dengan mobil yang dibuka kaca jendelanya dia mendekati tourist kota Abadi itu. Dia menyapa dengan ramah:”Do you speak English?”
Bila yang disapa menanggapi positif, dia akan pura-pura bertanya tentang alamat yang sedang dicarinya. Begitu dia memancing mangsanya. Jika ditanggapi, dia akan menawarkan hadiah. Barangnya diletakkan dalam tas plastik bagus bermerk keren. Sebelum menawarkan hadiah itu kepada korbannya dia mengeluh kehabisan bensin dan meminta sedikit uang. Begitu sang korban mengeluarkan uang, dia akan meminta-minta lagi dan secara tidak sadar korbannya mengeluarkan banyak uang dari dompetnya.
Cepat-cepat setelah banyak uang diterima dia memberikan hadiah itu lalu kabur. Baru setelah ”si peramah” menghilang korbannya tersadar bahwa hadiah itu harganya amat murah. Tidak sebanding dengan uang yang diberikan oleh sang korban (30, 40, 50 atau 100 Euro). Itu tergantung kemurahan sang korban.
Itulah yang aku sendiri alami pada suatu hari tatkala sedang berjalan hendak menuju ke Kedutaan Republik Indonesia untuk Pemerintah Italia. Setelah memberikan uang sejumlah 50 Euro kepada si penipu aku menerima bungkusan berisi hadiah. Isinya jaket bikinan Cina yang harganya mungkin hanya 10 Euro.
“Do you speak English?” Hati-hatilah. Di kota Roma pertanyaan itu belum tentu sikap ramah orang yang membutuhkan pertolongan. Bisa saja itu modus penipuan.
Beberapa hari kemudian ketika aku keluar untuk mengikuti suatu pertemuan internasional di kota yang sama aku melihat dia memakan korban tourist orang Eropa. Orang dan mobilnya persis sama. Kali ini aku sempat mencatat nomor mobilnya. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Dia keburu kabur lagi.
MoBert240418
To the question in your title, my Magic 8-Ball says:
Hi! I'm a bot, and this answer was posted automatically. Check this post out for more information.
Thank you for your response.
pengalaman guru yang paling hebat dan mahal, kita cuma bisa menerima tidak bisa merubahnya
Benar, yoedie. Terima kasih atas komentarnya. Pengalaman juga guru yang kurang adil. Dia suka memberi ujian lebih dahulu, baru pelajarannya belakangan diberikan.
Oh kasihan, pasti bukan hanya merasa kehilangan uang, hati merasa retak dan kehilangan sukacita.