Rex Peunayong, Riwayatmu Kini.

in #rex7 years ago

Saya selalu berdebat dengan mantan bos saya kalau berbicara soal Rex. Ia adalah mantan bos yang tetap menjadi teman ngopi dan serta bertemu saat butuh tak butuh. Kami berdebat tentang mana lebih baik; Rex dulu atau Rex sekarang.

Buat Steemian yang ada diluar Banda Aceh dan tak tahu apa itu Rex, Rex adalah sebuah tempat jajanan di Banda Aceh, yang berada di daerah pecinan Peunayong. Kawasan ini juga menjadi pusat pasar untuk kecamatan Kuta Alam, Kutaraja, Meuraksa dan sekitarnya. Tak banyak yang tahu, Peunayong ini adalah tempat kelahiran Yap Thiam Hien, yang dikenal sebagai Bapak pejuang keadilan HAM Indonesia, 103 tahun lalu. Lalu mengapa dinamakan Rex? Dulunya, tempat ini menjadi salah satu objek plesiran jaman Belanda untuk menonton bioskop. Bioskop itu sendiri dinamakan Bioskop Rex. Tapi bioskop bernama Rex tak hanya cuma ada di Aceh. Diseluruh Indonesia juga ada bioskop bernama Rex. Saya rasa ini seperti franchise, seperti Bioskop XXI sekarang. Belanda pergi, nama Rex tetap melekat hingga berganti rupa dan pertapakannya menjadi tempat jajanan sore dan malam yang buka hingga dini hari.

Konsep Rex ini seperti foodcourt. Awalnya, meja dan kursi pengunjung dibentang berjejer seluas setengah lapangan bola. Belakangan, setelah Tsunami, sekitar 2006 atau 2007, Rex dipugar dan dibuat lebih modern. Konsep terbaru inilah yang jadi bahan perdebatan oleh saya dan mantan bos saya. Walau bos saya seorang sarjana teknik, ia bisa berargumen dengan dasar keilmuannya, yaitu teknis bangunan, tapi saya tak mau dikalahkan begitu saja dan mempertahankan argumen awam saya. Saya mempertanyakan bagaimana bisa konsep Rex sekarang bisa dikatakan lebih baik.

Pertama, konsep baru Rex itu dibikin terlalu tinggi. Efek buruknya, bangunan baru Rex mematikan deretan toko yang berada dibelakangnya. Lorong toko dibelakang Rex sekarang sangat terjepit, tersudut, lembap, gelap dan bau. Halaman didepan toko, mati. Lalu jadi tempat tikus berdiam.

Kedua, dibelakang gerai penjual makanan, ada ruang kosong cukup lebar dan tak ada fungsinya. Padahal seorang arsitek baik tentunya mampu memanfaatkan setiap ruang menjadi berguna. Gara-gara itu, tampilan Rex jadi terlihat sempit. Bahkan saya mendengar rumor banyak pedagang tak kebagian lapak, oleh karena itu mereka tersingkir ke jalan Ahmad Yani dan berjualan kaki lima.

Ketiga, ini opini semata, tapi inilah kehilangan besar dari Rex modern itu. Rex kehilangan "rasa", dalam artian suasana. Dulu, konsep Rex, pengunjung duduk di kursi dengan hamparan kulit kerang sebagai lantainya, yang kalau berjalan diatasnya akan berbunyi kriuk-kriuk. Sederhana memang, tapi apakah anda pernah menemukan model begini ditempat yang lain? Menurut saya itulah keunikan dan kelebihan Rex. Lalu, sepanjang kita melepas pandang, kita akan melihat keramaian manusia, dengan keluarga atau koleganya, terlihat dimanapun dari segala penjuru, sehingga Rex terlihat semarak. Saya pergi ke Jimbaran, Bali, dan merasakan dejavu, beginilah Rex dulu. Secara rasa, tak jauh berbeda, tapi tentu saja tanpa pantai, tak dekoratif dan tak pakai indah :)

Rasa itu sekarang hilang, karena Rex dibuat berblok-blok, ada estetika (baca: sekat) tembok, ada pengunjung yang duduk dibawah, ada yang diatas, yang pacaran punya sudut buat mojok, ada pula yang harus duduk di dekat parkiran motor.

Walau diakui Rex memang dibuat modern, tapi terbukti hal itu tidak berhasil membuat orang jadi ingin makan disana. Selain pula karena stigma penjual di Rex yang katanya gemar memark-up harga makanan, khususnya bagi tamu hotel sekitar yang buta harga makanan di Banda Aceh.

Saya senang Rex yang dulu. Saya masih ingat terakhir kali datang ke Rex versi lama saat digelar Tribute for President Rex pada 2006 atau 2007, saya tak begitu ingat tahun pastinya. Oh ya, Rex punya seorang presiden, namanya Hasbi Burman.
Ia seorang penyair. Ia kerap berada disana, oleh karena itu digelari Presiden Rex. Kabarnya, kehidupannya belakangan agak sulit, oleh karenanya para seniman membuat kegiatan itu untuk memberi apreasiasi terhadap karyanya yang dana dari kegiatan tersebut disumbang untuknya. Gubernur kala itu, Irwandi Yusuf, hadir pula waktu itu.

Rex itu legenda. Legenda itu hilang. Rex kini cuma tempat pilihan terakhir makan kalau kepepet lapar di jam 12 malam.