Siapa Dajjal???

in #religion7 years ago

Dajjal asalnya berarti “التَّغْطِيَة”, bermakna menutupi. Orang
yang berdusta disebut Dajjal karena ia menutupi kebenaran dengan
kebatilan

Bumi semakin tua dengan adanya bencana dimana mana, apakah kita masih
meragukan Hal yang sudah jelas tertulis di Kitab Suci kita??? mungkin banyak
hal yang kita lupakan walau kita sebagai seorang muslim tetap Harus
Mempercayai bahwasanya akan ada AKHIR ZAMAN di HARI KIAMAT.

http://cdn2.tstatic.net/palembang/foto/bank/images/dajjal_20170531_002618.jp
g

Percaya kepada kiamat adalah salah satu bukti keimanan kita sebagai seorang
Muslim. Tak mempercayainya, sudah pasti ganjarannya adalah fasik dan bisa
dikatakan keluar dari ajaran Islam.

Kiamat akan terjadi, namun kapan dan bagaimana kronologinya masih jadi
rahasia besar yang disimpan oleh Allah.

Nabi sendiri menjelaskan dalam banyak riwayat jika kiamat pasti datang namun
waktunya tidak bisa ditentukan.

karena itu ada beberapa tanda tentang kiamat atau akhir zaman dengan
datangnya Dajjal sebagai Al Masih penebar Fitnah dan Kepalsuan, berikut
sedikit ulasan tentang keadaan akhir zaman seorang Manusia yang sangat Hebat
dalam menyebarkan Fitnah .

DAJJAL, SEBERAT - BERATNYA UJIAN

Keluarnya Dajjal merupakan di antara tanda datangnya kiamat. Fitnah (cobaan)
yang ditimbulkan oleh Dajjal adalah seberat-beratanya ujian yang akan
dihadapi manusia.

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan,

مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ
الدَّجَّالِ

“Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat
yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
An Nawawi rahimahullah menerangkan, “Yang dimaksud di sini adalah tidak ada
fitnah dan masalah yang lebih besar daripada fitnah Dajjal.”

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia lalu memuji Allah karena memang
Dialah satu-satunya yang berhak atas pujian kemudian beliau menceritakan
Dajjal. Beliau bersabda,

إِنِّى لأُنْذِرُكُمُوهُ ، وَمَا مِنْ نَبِىٍّ إِلاَّ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ ،
لَقَدْ أَنْذَرَ نُوحٌ قَوْمَهُ ، وَلَكِنِّى أَقُولُ لَكُمْ فِيهِ قَوْلاً
لَمْ يَقُلْهُ نَبِىٌّ لِقَوْمِهِ ، تَعْلَمُونَ أَنَّهُ أَعْوَرُ ، وَأَنَّ
اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

“Aku akan menceritakannya kepada kalian dan tidak ada seorang Nabi pun
melainkan telah menceritakan tentang Dajjal kepada kaumnya. Sungguh Nabi Nuh
‘alaihis salam telah mengingatkan kaumnya. Akan tetapi aku katakan kepada
kalian tentangnya yang tidak pernah dikatakan oleh seorang Nabi pun kepada
kaumnya, yaitu Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Allah sama sekali
tidaklah buta“. (HR. Bukhari no. 3337 dan Muslim no. 169)

Dari Anas, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا بُعِثَ نَبِىٌّ إِلاَّ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الأَعْوَرَ الْكَذَّابَ ،
أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ ، وَإِنَّ
بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ

“Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain telah memperingatkan kaumnya
terhadap yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwasanya dajjal itu
buta sebelah, sedangkan Rabb kalian tidak buta sebelah. Tertulis di antara
kedua matanya “KAAFIR”.” (HR. Bukhari no. 7131)

Dalam sebuah hadits shahih, dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,

يا أيها الناس ! إنها لم تكن فتنة على وجه الأرض منذ ذرأ الله ذرية آدم أعظم
من فتنة الدجال و إن الله عز و جل لم يبعث نبيا إلا حذر أمته الدجال و أنا آخر
الأنبياء و أنتم آخر الأمم و هو خارج فيكم لا محالة

“Wahai sekalian manusia, sungguh tidak ada fitnah yang lebih besar dari
fitnah Dajjal di muka bumi ini semenjak Allah menciptakan anak cucu Adam.
Tidak ada satu Nabi pun yang diutus oleh Allah melainkan ia akan
memperingatkan kepada umatnya mengenai fitnah Dajjal. Sedangkan Aku adalah
Nabi yang paling terakhir dan kalian juga ummat yang paling terakhir, maka
tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah
kalian.” (Dikeluarkan dalam Shahih Al Jaami’ Ash Shoghir no. 13833. Syaikh
Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

SIAPAKAH DAJJAL???

Dajjal adalah seorang manusia dari keturunan Yahudi. Dia bukan Jin atau
apajua makhluk lain selain ia sebagai manusia yg ditangguhkan ajalnya “Minal
Munzharin” seperti halnya Nabi Isa as yg di angkat oleh Allah swt ke atas
langit dan ditangguhkan kematiannya sehingga beliau nantinya turun semula ke
atas muka bumi ini lalu beliau akan mati dan di kuburkan di Madinah Al
Munawwarah. Sama juga halnya dgn Iblis yg di tangguhkan kematiannya sehingga
kiamat nanti.

Dajjal; ayahnya seorang yg tinggi dan gemuk. Hidungnya seperti Paruh burung.
Sedangkan Ibunya pula seorang perempuan gemuk dan banyak dagingnya.
MenurutImam Al Barzanji ada pendapat mengatakan bahawa asal keturunan
bapanya ialah seorang Dukun Yahudi yg di kenali dgn “syaqq” manakala ibunya
adalah dari bangsa Jin. Ia hidup di zaman Nabi Sulaiman as dan mempunyai
hubungan dengan makhluk halus. Lalu oleh Nabi Sulaiman ia akhirnya ditangkap
dan dimasukkan ke dalam penjara. Walau bagaimanapun kelahiran dan kehidupan
masa kecil tidak diketahui dgn jelas.

Sifat Badannya:

Hadis Huzaifah r.a katanya: Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Dajjal ialah
orang yang buta matanya sebelah kiri, lebat (panjang) rambutnya serta dia
mempunyai Syurga dan Neraka. Nerakanya itu merupakan Syurga dan Syurganya
pula ialah Neraka (Hadis Sahih Muslim)

Ada beberapa ciri perawakan Dajjal yg disebutkan dalam Hadis Rasulullahsaw,
diantaranya:

Seorang yg kelihatannya masih muda; Berbadan Besar dan agak kemerah-merahan;
Rambutnya kerinting dan tebal. Kelihatan dari belakang seolah-olah dahan
kayu yg rimbun.

Dan tandanya yg paling ketara sekali ada dua:Pertama: Buta mata kirinya dan
kelihatan seperti buah kismis yg kecut, manakala mata kanannya tertonjol
keluar kehijau-hijauan berkelip-kelip laksana bintang. Jadi kedua-dua
matanya adalah cacat.Kedua: Tertulis didahinya tulisan “Kafir (Kaf-Fa-Ra)”.
Tulisan ini dapat dibaca oleh setiap org Islam, sama ada ia pandai membaca
atau tidak. Mengikut hadis riwayat At-Thabrani, kedua-dua tanda ini menjelma
dalam diri Dajjal setelah ia mengaku sebagai Tuhan. Adapun sebelum itu,
kedua-dua tandayg terakhir ini belum ada pada dirinya.

Tempat Tinggalnya Sekarang:

Menurut riwayat yg sahih yg disebutkan dlm kitab “Shahih Muslim”, bahawa
Dajjal itu sudah wujud sejak beberapa lama. Ia dirantai di sebuah pulau dan
ditunggu oleh seekor binatang yg bernama “Al-Jassasah”. Terdapat hadis
mengenainya.. (tetapi terlalu panjang utk ditulis.. anda boleh membaca terus
dari buku). Daripada Hadis ini jelaslah bagi kita bahawa Dajjal itu telah
ada dan ia menunggu masa yg diizinkan oleh Allah swt utk keluar menjelajah
permukaan bumi ini dan tempat “transitnya” itu ialah disebelah Timur bukan
di Barat.

Berapa lama ia akan hidup setelah kemunculannya:

Dajjal akan hidup setelah ia memulakan cabarannya kepada umat ini, selama
empat puluh hari sahaja. Namun begitu, hari pertamanya adalah sama dgn
setahun dan hari kedua sama dengan sebulan dan ketiga sama dengan satuminggu
dan hari-hari baki lagi sama seperti hari-hari biasa. Jadi keseluruhan masa
Dajjal membuat fitnah dan kerosakan itu ialah 14 bulan dan 14 hari. Dalam
Hadis riwayat Muslim ada disebutkan:

Kami bertanya: “Wahai Rasulullah! Berapa lamakah ia akan tinggal di muka
bumi ini? Nabi saw, menjawab: Ia akan tinggal selama empat puluh hari. Hari
yg pertama seperti setahun dan hari berikutnya seperti sebulan dan hari
ketiga seperti seminggu. Kemudian hari yg masih tinggal lagi (yaitu 37 hari)
adalah sama seperti hari kamu yg biasa. Lalu kami bertanya lagi: Wahai
Rasulullah saw! Di hari yg panjang seperti setahun itu, apakah cukup bagi
kami hanya sembahyang sehari sahaja (iaitu 5 waktu sahaja). Nabi saw
menjawab: Tidak cukup. Kamu mesti mengira hari itu dgn menentukan kadar yg
bersesuaian bagi setiap sembahyang..”

Maksud Sabdaan Rasulullah saw, ini ialah supaya kita mengira jam yg berlalu
pada hari itu. Bukan mengikut perjalanan matahari seperti biasanya
kitalakukan. Misalnya sudah berlalu tujuh jam selepas sembahyang Subuh pada
hariitu maka masuklah waktu sembahyang Zohor, maka hendaklah kita
sembahyangZohor, dan apabila ia telah berlalu selepas sembahyang Zohor itu
tiga jam setengah misalnya, maka masuklah waktu Asar, maka wajib kita
sembahyang Asar Begitulah seterusnya waktu Sembahyang Maghrib, Isyak dan
Subuh seterusnya hingga habis hari yg panjang itu sama panjangnya dgn masa
satu tahun dan bilangan sembahyang pun pada sehari itu sebanyak bilangan
sembahyang setahun yg kita lakukan. Begitu juga pada hari Kedua dan ketiga.

Mengapa Berita Tentang Dajjal Tidak Disebutkan dalam Al Qur’an?

Ada beberapa versi jawaban yang dapat diberikan dalam hal ini:

Pertama, Allah Ta’ala berfirman,

يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا
إِيمَانُهَا

“Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman
seseorang kepada dirinya sendiri.” (QS. Al An’am: 158). Padahal dalam hadits
disebutkan,

ثَلاَثٌ إِذَا خَرَجْنَ (لَمْ يَنْفَعْ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ
آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ) الآيَةَ الدَّجَّالُ وَالدَّابَّةُ وَطُلُوعُ الشَّمْسِ
مِنَ الْمَغْرِبِ أَوْ مِنْ مَغْرِبِهَا

“Tiga tanda, jika semuanya telah terjadi, maka tidak akan berguna lagi
keimanan seseorang sebelumnya, yaitu; keluarnya Dajjal, binatang melata, dan
terbitnya matahari dari barat atau dari tempat terbenamnya” (HR. Tirmidzi
no. 3072 dan Ahmad 2/445. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini
shahih). Hadits ini menunjukkan adanya korelasi dengan ayat di atas,
sehingga sangat tepat sekali menunjukkan adanya Dajjal di akhir zaman.

Kedua, Al Qur’an sendiri mengisyaratkan bahwa ‘Isa bin Maryam akan turun di
akhir zaman seperti pada firman Allah Ta’ala,

وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ
مَوْتِهِ

“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa)
sebelum kematiannya.” (QS. An Nisa’: 159). Dan pada firman Allah Ta’ala,

وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ

“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari
kiamat.” (QS. Az Zukhruf: 61). Jika benar Isa akan turun di akhir zaman dan
misi beliau adalah membunuh Dajjal, maka cukup dengan kita menyebut turunnya
Isa, itu menandakan akan munculnya Dajjal. Apalagi antara Isa dan Dajjal
sama-sama disebut Al Masih.

Inilah di antara alasan mengapa Dajjal tidak disebutkan dalam Al Qur’an
sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani.[6]

Alasan ketiga yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.

Ketiga: Berita tentang Dajjal juga sudah disebutkan dalam ayat Al Qur’an,

لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ
وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan
manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ghofir/Al
Mu’min: 57) Yang dimaksud dengan penciptaan manusia di sini adalah Dajjal.
Sebagaimana yang mendukung hal ini adalah hadits,

مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ
الدَّجَّالِ

“Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat
yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)

Mengenai surat Ghofir ayat 57, Al Baghowi mengatakan, “Sebagian ulama
mengatakan: yaitu yang lebih besar dari ujian dari Dajjal. Akan tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahuinya, yaitu orang Yahudi yang selalu
memperdebatkan tentang Dajjal.”

Sort:  

Hai thanks for resteem, moga bermanfaat bagi banyak orang yang membaca