Alir Waktu
Mengutuk waktu
Serupa kecamanmu pada kegelapan
Mengapa ia harus hadir?
Atau panasnya hari
Mengapa ia tak kunjung pergi?
Mengapa hujan tak segera bertandang?
Lalu mengapa sampai banjir?
Dan jemuran tak kering-kering?
Mengapa harus terjadi hal-hal yang tak kau ingini?
Mengutuk waktu
Kutanyai kau, adakah berguna?
Kutanyai pula, adakah kau kuasa menentukan segala?
Bukankah tugasmu hanya taat kepadaNya?
Lalu usaha dan berdo'a
Semoga segala yang berlaku mengantarmu ke Syurga
Semoga bahagia, terwujud cita-cita
Sederhana
Mengutuk waktu
Lalu semua harus mengikuti maumu belaka?
Bagaimana dengan kami dan alam semesta?
Mengutuk waktu
Yang alirannya tak pernah terbendung
Oleh apapun keinginan
Selain kehendakNya
Dan bila kehendak itu terjadi
Kiamatlah dunia
Ubahlah caramu bersama waktu
Berdamai dengan diri
Terima apa adanya
Salah, salahkan, lalu benarkan
Jangan mencari-cari pembenaran
Benar, tetapkan, laku tingkatkan
Usah repot mereka kesalahan
Sempat, lakukan, lalu evaluasi
Tak sempat, akui, bila perlu biarkan
Sambil tak putus harap
Semoga diluaskan kesempatan di masa depan
Cari solusi
Tak guna membenci
Apalagi memaki
Hanya menyempitkan hati
Masihkah mengutuk waktu?
Sungguh, penyesalan demi penyesalan belaka yang akan kau tuai.
Takengon, 12 Februari 2018.