How To Make A Potrait Photography?
Haloo Stemian’s...
Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga selalu dalam keadaan terbaik ya.
Wah,,, tanpa kita sadari sudah weekend aja ya. Pasti para stemian’s sudah merencanakan liburan atau jalan-jalan bareng keluarga, teman, pacar atau memilih liburan sendiri. Ada juga yang memilih bermalas-malasan di rumah beristirahat dari padatnya pekerjaan ya.
Hmm,,, buat teman-teman yang mau liburan. Setelah kemarin saya berbagi tentang ‘Tips Menulis Saat Travelling’, hari ini saya mau berbagi soal fotografi. Oya, sudah baca belum tips menulisnya? Semoga membantu teman-teman yang suka atau mau menulis namun masih bingung. (baca: https://steemit.com/travel/@zulfikarhusein/tips-menulis-travelling)
Saya mau berbagi tips tentang potrait photography atau dalam bahasa Indonesia disebut fotografi potrait. Apa itu fotografi potrait? Bagi saya, fotografi potrait ini adalah seni memotret ekspresi manusia, yang dijadikan sebagai objek utamanya. Mirip-mirip seperti fotografi model, bedanya adalah kalau model khusus ya dan diarahkan oleh fotografernya sesuai skrip atau tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya. Orang atau modelnya juga sudah ditentukan.
Nah kalau fotografi potrait ini sih bebas. Kita bisa memfoto teman, adik, pacar, ibu, dan siapa saja. Terkadang seni yang satu ini juga bisa menjadi human interest, dimana hasil jepretan teman-teman bercerita. Seperti hasil salah satu jepretan saya yang satu ini. Tergantung objek dan ekspresinya yang kita foto di dalamnya.
Bagaimana caranya membuat fotografi potrait? Sebenarnya sederhana. Hal yang paling utama yang harus teman-teman perhatikan adalah tentu saja model atau objeknya serta lokasinya. Pilihlah lokasi yang menarik. Untuk apa? Karena lokasi yang menarik akan membuat hasil foto teman-teman menjadi lebih ‘hidup’. Terutama, pilihlah lokasi dengan pencahayaan bagus; tidak gelap dan tidak terlalu terik.
Penting juga untuk memperhatikan ekpresi objeknya. Jika model kita wajahnya tidak fotogenik seperti saya, hehe,,, teman-teman harus lebih jeli. Kalau mendapati kondisi seperti ini, saya biasanya akan memotret lebih dari satu kali. Jepretan pertama pada ekspresi yang sudah disiapkan. Kemudian saya jepret lagi saat objeknya mengira sudah selesai di jepret. Menurut saya, ini akan menghasilkan hasil yang lebih fotogenik.
Kemudian yang tak kalah penting adalah pengaturan di kamera teman-teman. Kalau teman-teman menggunakan kamera hape, biasanya sudah diatur otomatis oleh hape-nya. Namun ada juga beberapa hape yang sudah menggunakan fitur menyerupai kamera profesional. Jadi penggunanya bisa mengatur sesukanya saat memotret.
Nah, kalau hape teman-teman mempunyai fitur layaknya kamera profesional. Yang perlu teman-teman setting adalah apperturenya. Apa itu apperture ya? Apperture itu ditandai dengan f/angka. Misal f/10, f/14, dan sebagainya. Kalau di smartphone biasanya itu f/2.6 hingga f/1.8.
Gunakanlah angka f/angka yang paling kecil agar teman-teman mendapati bokeh pada hasil jepretannya. Satulagi, teman-teman boleh memilih warna yang mau digunakan. Kalau di hape biasanya ada mono, jelas, silvertone dan sebagainya, tergantung pada jenis dan merek hape-nya.
Tidak jauh beda buat pengguna kamera profesional. Buat pemakai DSLR seperti saya. Teman-teman bisa menggunakan mode AF (buat kamera canon) dan A (kamera nikon). Mode ini mempermudah kita, karena kita hanya perlu mengatur apperturenya saja. Sama seperti smartphone, gunakanlah apperture yang paling kecil agar gambarnya bagus dan bokeh.
Satuhal lainnya yang tak kalah penting adalah komposisi. Baik menggunakan smartphone maupun DSLR/Mirorrles, jangan melulu menempatkan objek atau model di bagian tengah foto. Teman-teman bisa menempatkan objek di samping kiri atau kanan. Caranya bisa dengan membagi lensa menjadi 9 kotak menggunakan garis pada layar kamera atau hape. Kemudian letakkan objek pada simpangan garis baik kiri maupun kanan. Oya, teman-teman tidak perlu mengambil pensil atau spidol untuk menggaris layar hape teman-teman, cukup dengan membayangkannya saja. Biasanya pada kamera tersedia, saya kurang tahu kalau di hape.
Nah, kurang lebih seperti itu tips atau cara foto dengan seni fotografi potrait. Jika ada yang ingin bertanya atau teman-teman punya informasi tambahan tentang seni fotografi potrait, silahkan ditambahkan di kolom komentar. Semoga tulisan ini bermanfaat. Selamat mencoba ya guys. Don’t be shy.
Foto-foto di atas saya ambil menggunakan kamera DSLR Canon 550D.
Love
‘zh’
Sudah kami upvote yaa..
Terima kasih kaka.
Tulisan yg bagus, salam kenal.
Saya mawardi anggota Fame Lhokseumawe
Mantong neuturie koen?
Saya steemian pemula, mohon bantuanya di
https://steemit.com/@steemitilmu