PENGEMIS RENTA.
Disaat senja;
Tubuh renta duduk di depan pintu;
Dengan gitar berwarna kusam dipangku;
Dipetik senar gitar dengan ringkih.
Suara serak basah ia menjualnya;
Di depan sebuah mangkuk butut kusam;
Di dalamnya hanya beberapa keping saja;
Namun bongkah hatinya bersyukur.
Dahulu ia adalah primadona jamannya;
Kini telah layu sesuai dengan sang waktu;
Pita suaranya telah layu dan sumbang;
Dengan sisa petikan jarinya meraih tetes rejeki.