ANAK KECIL DAN PAYUNG.
Langit senja semakin pekat, gumpalan awan hitam menutupi langit lembayung. Air hujan semakin deras dan petir menyambar-nyambar kian kemari. Membuat badanku menggigil kedinginan. Ku merunggut secangkir kopi pahit untuk menghangatkan badanku.
Di depan mall ada seorang anak kecil dengan basah kuyup menawarkan jasa payung pada beberapa orang yang keluar dari mall. Pada saat ada nyonya berbadan gemuk hendak ke luar mall. Lantas diterima jasanya. Dengan badan menggigil anak itu mengikutinya. Setelah sampai di mobilnya ia menyerahkan payung dan disertai selembar uang sepuluhribu rupiah pada anak itu.
Kulihat wajah anak itu, dengan semringah ia mendapat uang itu. Mata kecil menatap ke langit dan hatinya mengucapkan syukur padaNya. Setelah melihat anak itu, aku tersenyum sendiri dan ku teguk sisa kopi pahitku. Jiwaku senang padanya.