Sepucuk Kenangan Manis Sebelum Musibah
Ketika itu
Hujan turun
Seperti biasanya
Aku langsung berlari sambil bergembira
Menikmati sejuk dan segarnya bermandi hujan
Angin pun berhembus dari arah pepohonan
Di gunung belakang rumah ku
Menyapa aku untuk berhenti mandi
Aku duduk di depan jendela
Di hadapan ku ada teh setengah panas
Aku cicipi seraya melihat burung riang bergembira di pucuk dahan
Sepertinya mereka sedang menikmati makanan baru di musim hujan
Sesekali hembusan angin berbisik, terasa dingin pada tubuh ku
Segera aku rapatkan selimut ke tubuh ku
Terpejam mata ku
Menikmati alam yang sangat indah
Mengajarkan ku untuk setia mencintainya
Semua cerita ku berlalu
Kenangan manis, tapi meneteskan air mata sewaktu dikenang
Sekarang sangat jauh berbeda, kecintaan dan kasih sayang bukanlah menjadi sebuah keutamaan lagi
By; Rahman
Hey @muhiburrahman, nice piece! Thanks for sharing. I enjoyed your writing. Keep up the good work!
Thanks 😊😊😊
Banjir ya
Vote comment and follow saya juga ya
Aceh Selatan. Ya ni