ANGIN HUTAN CEMARA
Angin hutan cemara
ditegur fajar
buru-buru bangkit
menyongsong petani
yang bergegas naik
ke lamping gunung
ke ladang luas
di mana harapan berkecambah hijau
semakin hijau
Angin hutan cemara
siang-siang
mengantar harum bunga
ke tiap tangga
dengan kipasnya riuh
mengibas panah surya
yang terpacak di punggung pekerja
melegakan dada
untuk nyanyi-nyanyi kecil
diselang-seling ayunan cangkul
Angin hutan cemara
sore hari
habis perjalanan jauh
walau lelah
masih sempat
melipur pengambil kayu
atau nelayan di sungai
dan pengembala di padang-padang hijau
meringankan langkah mereka
menuju rumah dan rumah tangga
Angin hutan cemara
biasanya gemerisik
hanya sesekali menderu
tapi kian kalinya mengingatkan
enam puluh ribu hektar
cemara menderai
tak jemu-jemu menderai
minta diolah
namun tak pernah diacuhkan
walau dua puluh tahun lebih
kita merdeka
***Angin hutan cemara
ceramah namun ramah
menawarkan bagia
bagi tiap orang
yang ingin mencicipinya ***
Media tinta dan kopi di atas kertas
regards,
@maheru