Cermin
Mungkin saya memang bukan orang baik, mungkin saya bukan muslimah yang taat dan alim. Mungkin saya hanya "topeng" berbalut busana muslim. Mungkin saya memiliki masa lalu yang hancur. Mungkin saya masih tak luput dari dosa. Mungkin saya lalai dalam beribadah, mungkin saya masih suka ghibah, mungkin saya masih senantiasa berkata kasar. Mungkin saya masih tabarruj, mungkin saya masih hasad, mungkin saja saya masih dengki, dan mungkin saya masih iri, bahkan mungkin ujub masih dihati.
Saya tahu, dan sangat sadar, saya hanya manusia biasa,saya hanya seonggok daging manusia yang diberikan amanah "nyawa",amanah "harta", amanah "keluarga" dan amanah lainnya.
Saya tahu dan sadar, "nafas" saya pun hanya titipan. Tak ada yg perlu saya banggakan. Tak ada yang bisa saya sombongkan. Toh keMATIan nanti hanya bermodalkan kain kafan.
Tapi saya mohon, kita sesama makhluk, kita tempat salah dan khilaf. Kita takkan MAMPU membungkam lisan kasar orang lain untuk kita, tapi kita MAMPU menjaga lisan kita untuk tidak berkata kasar. Alangkah lebih bijaknya kita jika kita lebih sadar diri, lebih banyak bercermin melihat "borok" luka yang ditutupi Allah,dari pada kita harus mencela, mencaci bahkan mungkin merasa diri paling "suci" hanya karena aib yang tertutupi demikian rapi.
Alangkah lebih arifnya kita banyak muhasabah diri dari pada sekedar membuka aib orang lain.
Alangkah indahnya jika kita sibuk dengan memperbaiki diri, tawaddu', rendah hati, dan sadar akan hidup ini sangat singkat, hanya antra Adzan dan Iqamah. Jadi jangan buang-buang waktu untuk hal yang tak penting lagi.
Afwan jika tak berkenan, sepenggal tulisan ini hanya untuk menjadi ALARM dalam diri.