Secawan Kopi
Berkali kali
Aku belum bisa menikmati kopi
Pada secawan mimpi
Ia memberiku diksi
Dan tertulis puisiku hari ini
Terlarut aku akan arti
Tentang cinta juga rindu hati
Aku terus mempelajari
Apa itu cinta sejati
Yang membuatku ada di dunia ini
Lalu tertuanglah kegundahan memori
Hiasnya bagai pelangi
Di antara diksi, puisi dan kopi
Entah yang mana bisa aku nikmati
Jika semua terasa sama berarti
Buatku hidup sampai saatnya kelak pergi menyendiri