Puisi Dalam Kenangan
Menualah bersamaku
Cintai rambutku yang menipis dan beruban
Pikun yang tak tahu malu
Seperti rindu yang sama kurang ajarnya
Jika sudah begini,
Apa masih hati yang dijadikan alasan,
Apa rindu yang dianggap penguat,
Apa mencintai adalah hal yang salah,
Atau memiliki terlalu kuat menjadi sebab terpisah
Andai bisa...
Andai mungkin...
Langkahku diujung senja...
Sauh telah diangkat...
Biar ku simpan rindu selaksa dendam...
Golden slumbers kiss your eyes.
Smiles awake you when you rise.
Though mountain doesnt suit your smile,
the sun keep rising upon your dream..
melantun nada di sebait sajak
memupuk kasih sepasang jalak
meski diri berpaut jarak
namun hati takkan beranjak
hati malam menanjak
berpeluh tanpa tamak
meminang senja disamak
terlepas kasih tak berjarak
Dari dermaga, kupantau senja
ia menggila
anak - anak berlarian di tepi pantai,
berebut bermandikam sinarnya
ah, sekali lagi aku nostalgia
pada tawa, yang pernah ada
Dariku, kamu, dan rindu,
Ada setumpuk cerita yang belum siap patah lagi,
Ada segaris ceria yang belum siap terhapus kembali.
malam menanjak semakin tinggi
rindukan dirimu hadir disisi
di ujung malam ku bertasbih
berharap dirimu disisi kasih