Keunikan Pakaian Pengantin Adat Asal Aceh
![DSC (11).jpg](https://steemitimages.com/DQmWtuGVFkAnYrUcaLffBKTrWDJ9uYSPLh3EuntcJEm5t4R/DSC%20(11)
Aceh yang dikenal sebagai kota serambi Mekah ini ternyata menyimpan pesona adat yang tak kalah dengan adat lainnya. Dengan pakaian adat yang khas dan pelaminan yang mewah berhasil membuat siapa saja calon pengantinnya terlihat stunning.
![DSC (17).jpg](https://steemitimages.com/DQma9dXSU3qULr32X9WQ5952HCpa7cXUoCi7ykhZzHedtvN/DSC%20(17)
Pakaian pengantin wanita (saya)
Saat melihat pakaian pernikahan adat Aceh ini rasanya mirip dengan pakaian-pakian yang digunakan pada pernikahan kerajaan jaman dahulu. Tenyata paduan pakaian pernikahan adat Aceh ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Samudra Pasai.
Nuansa mewah yang terlihat berpadu dengan nilai – nilai islami merupakan ciri khas dari kota yang dijuluki sebagai Serambi Mekah ini. Jika beberapa daerah memiliki pakaian adat yang membentuk tubuh, maka pakaian adat untuk mempelai wanita dibuat dengan gaya yang longgar dan tidak membentuk lekukan tubuh. Hal ini dikarenakan nila budaya Aceh yang identik dengan nilai Islami yang kuat.
Uniknya dari pakaian pernikahan adat Aceh ini adalah sang mempelai wanita mengunakan baju kurung yang dipadukan dengan kain songket dan juga celana panjang. Ya, celana panjang dipadukan dengan kain sulam sejenis songket yang menutupi sebagian baju kurung dan celana. Bisa dibilang hanya pakaian pernikahan adat Acehyang memadukan celana panjang dalam pakaian pengantin wanitanya. Celana panjang yang digunakan biasa disebut dengan seluweue meutunjong, yang kemudian ditutupi dengan kain songket yang umumnya bermotif bunga tabur, saluran daun, dan juga pucuk rebung.
Pakaian yang nampak mewah ini kemudian dilengkapi dengan sejumlah aksesoris yang melekat pada pakaian sang pengantin wanita. Dimulai dari hiasan kepala sejenis suntiang, ditambah lagi dengan perhiasan pendukung, seperti kalung, gelang, ikat pinggang (taloe ike pieng) , dan juga perhiasan simplah yang merupakan hiasan yang menggantung di pundak dan menyilang hingga ke bagian dada. Semua aksesoris ini terbuat dari lempengan berwarna keemasan ataupun perak. Semua perhiasan ini terlihat seperti menegaskan kesan mewah kebangsawanan.
pakaian pengantin pria (suami saya)
Sedangkan untuk tampilan pakaian pernikahan adat Aceh sang pengantin pria terlihat lebih simpel namun tidak mengurangi kesan gagah bak raja-raja Aceh. Sang pria biasanya mengenakan baju lengan panjang (bajee), celana panjang hitam (siluweuwe) yang berpadu dengan kain songket Aceh, dan juga kopiah (kupiah meukuetob). Jika kamu pernah melihat tampilan pengantin pria yang menggunakan adat Aceh, maka kamu akan terfokus pada kopiah yang digunakan. Kopiah yang berbentuk khas ini merupakan (kupiah meukuetob).
Kopiah Meukuetob merupakan topi tradisional Aceh yang disebut juga topi Teuku Umar yang merupakan pahlawan nasional dari Aceh, karena beliau sering menggunakan topi ini. Kopiah Meukutop terbuat dari kain songket Aceh yang dan hiasan khas Aceh lainnya. Jika dilihat sekilas bentuknya mirip dengan topi bangsa Turki, karena konon dahulu kala Raja Sultan Iskandar Muda pernah melakukan hubungan kebudayaan dengan bangsa Turki. Namun yang pasti sampai saat ini Kupiah ini menjadi ciri khas dan juga pelengkap tampilan pernikahan adat Aceh pengantin pria.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://kursusjahityogya.blogspot.com/2017/02/pakaianpengantinmodern.aceh.html
Congratulations @dewinst! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP