Berjuang dalam Bercanda
Panjat Pinang adalah sebuah lomba tradisional masyarakat Indonesia yang di perlombakan pada perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Biasanya, acara ini dilkasanakan sore hari setelah penurunan bendera merah putih atau esoknya.
Lomba ini dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Panjat Pinang telah melekat dalam benak masyarakat Indonesia. Dari anak-anak hingga orang dewasa begitu menikmati perlombaan ini.
Dengan batang pohon pinang yang dilumuri gemok dan di atasnya terdapat hadiah-hadiah menarik. Salah satu dari peserta harus sampai ke pucuk untuk mengambil hadiah-hadiah tersebut.
perlombaan ini dilaksanakan dengan tim, biasanya satu tim terdiri dari 6 sampai 7 orang. Satu batang pinang tersebut biasanya diikuti oleh 6 tim. Mereka menaikinya secara bergantian, jika tim sebelumnya terjatuh saat memanjat pinang tersebut.
Hari ini, saya berkesempata untuk melihat langsung perlombaan ini di Lapangan Sudirman, Lhokseumawe. Para peserta sangat antusias mengikuti perlombaan ini. Demikian pun masyarakat yang memadati area perlombaan, tak jarang memberi teriakan dukungan kepada tim mereka.
Satu hal yang dapat saya lihat: bahwa peserta sedang berjuang dalam bercanda. Mereka memanjat pinang tersebut dengan wajah tengang, menguras tenaga, dan tertawa jika terjatuh. Tidak saya temui rasa kecewa di sana, atau marah-marah sesama teman. Para peserta terlihat seperti sedang berjuang, lalu bercanda. Mungkin hal ini, adalah bentuk mengartikan kemerdekaan. Bahwa kita sudah merdeka.
Apakah Indonesia sedang berjuang dalam bercanda?. Kita doakan atlit Indonesia diberi kesehatan oleh Tuhan, sehingga mereka bisa mengharumkan nama Indonesia. Malam ini, pembukaan ASEAN GAMES 2018 telah dilaksanakan. Semoga atlit kita tidak berjuang dengan bercanda, sebab ini membawa harga diri bangsa Indonesia.
Karena Panjat Pinang adalah bentuk persaingan untuk menguatkan silahturahmi, mengartikan kemerdekaan. Hanya itu, jika ada yang saling memusuhi saat mengikuti lomba ini, sungguh mungkin dia kepingin jadi atlit.