Pena Buta

in #penabuta7 years ago (edited)

Tubuhku bergerak mengikuti irama jari-jari manusia yang menggengamku, mereka menggerakan diriku sesuai kehendaknya, aku ini buta !! ya aku buta dan tidak bisa melihat aku berbeda dengan mereka yang sering menggerakkan ku. Ujung kaki ku yang runcing dan cairan yang mengalir di tubuhku adalah kelebihan ku karena dengan ini aku bisa menjadi sebagai pencurah rasa bagi mereka yang mencurahkan rasa dengan kata, aku memang bergerak sesuai kehendak mereka dan aku buta namun bukan berarti aku tidak tau apa kehendak mereka ayunan jari yang menggerakkan tubuhku menjadi insyarat dan bisa ku rasa bahwa sedang apa yang kulukis dengan kaki ini.  

Kakiku bisa menlukis kata dan kemudian menjadi cerita dan kisah-kisah, yang kulukis oleh kakiku berbagai macam cerita, tergantung rasa sipemilik jari yang menggerakkan diriku adakalanya aku melukis kisah cinta anak-anak manusia,mereka menggunakan diriku untuk menggungkapkan rasa kepada sesamanya mungkin ini mereka lakukan karena mulut mereka kaku untuk berbicara rasa makanya mereka menggerakkan tubuhku dan melukis kata indah tentang rasa mereka  pada momen ini aku ini sebagai perekat rasa. 

Namun adakalanya aku digerakan untuk melukis gambar-gambar yang indah, untuk yang satu ini aku agak sedikit lelah karena biasanya mereka menggerakkanku lebih lama dan beliku-liku sepertinya ketika membuat gambar-gambar tersebut mereka butuh rasa yang lebih halus bisa jadi lebih halus dari hati mereka, pada momen ini aku bahagia karena aku digerakkan dengan lemah lembut dan memang harus demikian karena mereka butuh hasil yang indah yang bisa mereka nikmati dengan mata . 

Tidak jaranag aku juga digerakan untuk menceritakan masa lalu, baik masa lalu mereka yang menyedihkan atau masa lalu yang menyenangkan. Pada momen ini aku digunakan untuk mengabadikan kenangan atau untuk merawat ingatan mereka tentang sesuatu yang pernah mereka anggap berkesan di masa lalu mereka, ketika mereka menggerakkan diriku untuk cerita ini aku terkadang tertawa namun terkadang juga menangis tergantung rasa yang mereka salurkan melalui diriku. 

Kalaupun waktu paling menyusahkan ketika diriku digerakkan untuk menulis ilmu pengetahuan karena ketika itu kadang gerak ku tidaklah mulus tergantung kelancaran pikiran mereka sesekali aku berhenti cukup lama karena mereka sedang berpikir bagaimana bagusnya kata yang digunakan agar ilmu pengetahuan yang mereka tulis bisa dipahami dengan mudah oleh banyak orang. Pada tahap ini aku merasa bermanfaat karena aku bisa menjadi pengawet atau mengabadikan pengatahuan mereka. 

Namun ada kalanya aku benci untuk bergerak ketika mereka mulai mengabadikan kebohongan dengan tintaku. Pada tahap ini terkadang aku merasa bersalah, namun apa boleh dikata aku tidak bisa berbuat apa-apa karena aku buta, aku hanyak bergerak sesuai dengan kehendak mereka. Tentu kalian bingung bagaimana aku bisa tau semua yang mereka tuliskan dengan tubuhku padahal aku buta, Diriku memang buta karena aku tak punya mata yang kupunya hanya tinta dengan ujung kaki runcing tempat keluarnya tapi aku punya rasa, cukup dengan itu aku tau apa yang dilakukan mereka dengan menggunakan diriku, setiap gerakan tubuhku bisa kusimpulkan rasa apa yang sedang meraka salurkan melalui tinta-tintaku. Sesungguhnya walaupun aku bisa merasa namun diriku akan selalu bergerak sesuai dengan kemauan mereka, karena aku hanya punya rasa tapi buta.