Perdana menumpangi pesawat

in #palembang7 years ago

Rencana yang aku susun untuk ke kota jambi telah lama menggelayut di benakku. Tapi takdir berkata lain, aku malah pergi ke kota palembang, ya tapi kan masih tetangga juga. Aku di undang Kakak ku untuk menghilangkan rasa penatku setelah lelah nya menjalani masa kuliah di aceh. Dan akhirnya masa lelah itupun tahun ini telah usai, jadi #triplia memutuskan untuk solo travelling ke palembang, memang ini pengalaman pertamaku solo trip.

Tarik nafas, hembuskan! Jujur saja awalnya aku ragu untuk melakukan perjalanan ini. Karena ini kali pertama aku pergi sendiri dan naik pesawat pulak. Aku juga masih terdogma dengan anggapan banyak orang kalau diluar sana banyak orang yang melakukan tindakan kriminal. Selalu saja berita yang muncul terkesan negatif dan banyaklah tindak kejahatannya. Karena rasa trauma ku yang beberapa bln yang lalu pernah di jambret di jalan saat ku pulang menemani temanku untuk bimbingan skrispi. Ok baik, berbekal doa restu ke dua orang tua dan tentunya Allah Yang Maha Melindungi Hamba-nya, aku tepis semua prasangka buruk itu dan memberanikan diri untuk solo trip.

Aku mulai mencari referensi transportasi apa yang akan kutumpangi untuk menjejakkan kaki di kota dengan semboyan ‘wong kito galo’. Tapi sebelum ke kota tujuan aku harus naik bus dulu ke medan dan Pilihanku jatuh kepada Bus Kurnia. Alhamdulillah ongkos KreungMane-Medan di ongkosin ayah, dan masih harga normal yaitu 120.000 IDR. Gimana, kalian tertarik untuk mencoba bus ini? Karena bus jurusan dari Aceh terkenal bersih, nyaman, dan juga aman. Insya Allah
Minggu, 21 Januari 2018 aku berangkat pukul 22. 30 wib.

Aku memilih untuk bermalam di bus, karena alasannya aku yang sering mabok darat jadi aku memutuskan untuk tidur saja selama dalam perjalanan. Mentari pagi tersenyum cerah menyambut kehadiranku dikota Medan, perjalanan KruengMane-Medan memakan waktu kurang lebih sekitar 8 jam. Masih pukul enam pagi lebih dikit, tapi jalanan di Medan sudah ramai sekali. Terpaksa aku pacu ‘kuda besi’ dengan cepat, bergerak menuju bandara, Pukul 06.50 WIB aku tiba di Loket Bus Kurnia Medan yang terletak di Jl. Gagak Hitam No.12, Sei Sikambing B, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara 20127.

Aku pun segera bergegas mengambil barang barang ku, dan membuka aplikasi gojek dan order go car menuju loker bus als, jarak dari loket kurnia sekitar 15 menit. Aku cuma membayar 10k. Setibanya di loket bus als supir als langsung mengambil barangku untuk segera dinaikkan ke als, tapi aku memilih untuk menunggu temen sekaligus sahabat (Tina) yang niatnya ingin mengantar ku ke bandara, maklum aku baru perdana kan naik pesawat 😁. Biaya transportasi bus als pun hanya 20rb/ org. Harga ekonomis. Sekitar setengah jam Tina datang, dan bus als kedua pun segera berangkat, sekitar jam 09. 00 wib aku tiba dibandara, Tina lah yang temani aku sampai aku ke gate. Pesawat take off sekitar pukul 10. 30 Wib. AKu mengganti mode ponsel ku menjadi airplane mode sesaat setelah duduk di kursi penumpang. Ketika pilot mengumumkan pesawat sudah dalam posisi take-off, aku pun terkesiap. Saat itu aku duduk di antara laki-laki, dengan ketakutan sendiri, tak ada yang menggenggam tanganku saat pesawat meluncur dengan kecepatan tinggi, menimbulkan sensasi serupa meluncur di atas roller coaster. Tak lama, pesawat yang aku tumpangi bergerak naik, menyisakan pemandangan bangunan-bangunan pencakar langit medan yang mengecil dan menjauh dari balik jendela.

‌Tapi perasaan berdebar itu tak sebanding dengan rasa penasaran yang muncul kemudian. Apakah jika aku terbang dengan pesawat lainnya aku bisa menumpangi pesawat bersama orang tersayang, dan bisa dengan mudahnya menggenggam tanggannya dengan erat. Tapi aku tak tau perasaan ini akan tetap sama? Setelah desir dalam dada mereda diam-diam aku berjanji. Suatu hari, aku akan melancong dengan pesawat lagi bersama keluarga dan kekasih halalku 😊

Dengan ndeso-nya aku pun mengabadikan pemandangan itu dengan kamera ponsel. Hampir sepanjang perjalanan, mata ku gak beranjak dari pemandangan yang tersaji di depan mata, sampai akhirnya yang terlihat cuma langit dan awan. Walaupun di halangi dengan penumpang yang didekatku, sulit untuk mengabadikannya. Ada lah sekejab aku tertidur saat suasana tenang, tapi telingaku tak berhenti berdengung, dan pada saat pesawat terasa goyang, aku terus bertasbih, krn rasa takut yang ku genggam sendiri. Dan tepat pada pukul 12. 30 wib setibanya aku dipalembang wong kito galo ini. Aku pun bersiap menunggu barangku yang keluar dari pengambilan bagasi. Kebetulan barang bawaan ku banyak, jadi aku menggunakan trolly untuk membawanya. Dan setelah aku keluar, aku menunjukkan bording pass pada salah satu petugas di depan pintu keluar.

Gimana dengan pengalamanmu naik pesawat terbang perdana? Apakah serupa dengan yang ku rasakan?😊
IMG_20180122_100212_631.jpg