Apa bahasa orbitalsinium arsip 01
Epilogi pada Ramalium
“Kau lihat apa yang aku lihat?” ia, keluar ajaibnya, dari setipis diantara udara dan dengan mengunakan baju berjubah dengan sambil pergi kejendela di mana seorang laki-laki lain di paksa yakin untuk seyakinnya dia pada kemampuan terpendam yang ia miliki di kamar itu, akan siapa dirinya bisa menjadi seseorang bagi siapa? Keluar dengan ajaib seseorang diantara siapa dia berjubah itu, adalah laki-laki yang didatangi akan sedang di yakinkan pada kemampuannya itu ajaib juga, ia melihat orang ajaib berjubah itu akhir-akhir ini mendatangi dirinya dengan membuatnya merasa tidak kesepian. “siapakah aku? Mengapa kau memaksaku melihat sesuatu yang mudah kulihat di jendela itu” mereka menatap apa yang ada diluar jendela kamar tersebut adalah planet bumi. “kau lihat lagi apa yang aku lihat di luar sana? Aku ingin kau membayangkan bahwa sesungguhnya sejak aku datang ingin meyakinkanmu aku tidak bermaksud menyakitimu Arcakra!” Permaga Jrafitariasys, melihat planet bumi dari dalam kamar dimana jendela tersebut ialah pemandangan luar dimana kaca cerminan refleksinya berbayang dari kejauhan di lihat oleh pandangan Arcakra, yang disela seseorang lagi datang dengan ajaib tiba-tiba. “Ayah!” ia datang dan di lihat oleh Permaga Jrafitariasys membawa apa yang di inginkan, Anak Permaga Jrafitariasys bernama Kelium, anak yang ajaib juga. Ayah dan anak yang mampu melakukan sihir seolah ruang dimensi tidak ada batasan bagi mereka sekalipun di ruangan angkasa. “Arcakra!” bagaimana melihat bumimu akan berbeda, bila kau mampu mengakui kemampuan terpendammu sebagai manusia?! Karena kami menanti dirimu untuk bergabung dengan para pejuang lain di muka bumi itu. Arcakra, mendekati permukaan kaca jendela dan ingin melihat apa yang di lihat oleh kedua Jrafitariasys si pandai sihir. “Sudah sepuluh tahun aku berada dalam kamar ini untuk hanya beristirahat, dan bekerja keluar dari kamar ini.” Arcakra menatap jendela dan berkata cerita bagaimana dia telah menjalani hidupnya! “,aku memang pernah didatangi oleh keajaiban lain dan pernah mereka ingin aku untuk mengikutinya, untuk berguru pada guru mereka dialam lain, dengan belajar sihir.” Kelium Jrafitariasys menolehkan wajah tampan dirinya kepada Arcakra dan bertanya di lihat dari balik refeleksi kaca dimana ada pemandangan bumi, Kelium Jrafitariasys ataupun ayahnya Permaga melihat bagaimana Arcakra mengingat “,saat kapankah kau di datangi mahluk jin dari alam lain?” didengar Arcakra mengingat. “Saat itu.., aku masih tinggal di bumi dan masih mewakili para manusia di pasifik sebagai parlemen bumi, mereka datang mengingatkan saat apa yang di ramalkan sekarang sedang terjadi peperangan.” Arcakra menjelaskan keluh kesal dirinya. “apakah sekarang telah terlambat untuk memperbaiki kondisi yang telah terlanjur berperang?” tanya Arcakra pada dua mahluk asing dari planet lain tersebut. “Kami berdua ingin membantu sebagai perwakilan dari sekutu bumi, namun tidak semudah yang kita bayangkan sekarang karena musuh telah memiliki alternatif bagaimana menempuh perjalanan waktu dengan Jagoda!” “apakah itu Jagoda?”Arcakra bertanya kepada kedua Jrafitariasys si pandai sihir, sambil merenung Arcakra bersimpatik mengingat diantara dugaan adakah lagi yang memperburuk peperangan di saat-saat seperti ini. Si pandai sihir, keduanya mendengar bagaimana Arcakra tidak tahu apa itu Jagoda? Kedua penyihir anak dan ayah Jrafitariasys menahan komentar untuk menjelaskan Apa itu Jagoda?! Yang di tanya oleh Arcakra?! Tangan Arcakra seolah berkomentar penuh arti layaknya ingin berharap pada kenyataan agar bumi menjadi tempat yang damai? “Kalian berdua mengapa berharap kepadaku, aku hanya seorang Arcakra yang telah ceroboh pada ramalan yang datang pada zaman Ramalium, dan benarkah kalian berdua bisa mengajarkan aku untuk kuatkan diriku agar tidak takut untuk masuk pada peperangan dimana kita semua menginginkan bumi aman? Sungguh diriku penuh penyesalan.” Sederet di depan permukaan kaca jendela yang memisahkan kamar dan ruang angkasa itu ialah kamar Arcakra yang mulai bercerita menjelaskan sebab penyesalannya duga komentar yang di tunggu oleh Kelium dan Permaga Jrafitariasys. “anakku Kelium, berikan yang kau bawa kepada Arcakra agar dia lebih mudah bercerita!” Kelium Jrafitariasys bagaikan orang suci dengan keajaibannya mendatangi Arcakra dengan masih melayang di antara udara, seolah berjalan pergi ke Arcakra. “Ini Arcakra, ini sesuatu yang kami tahu masih menjadi milikmu, telah hampir terlupakan selama sepuluh tahun lebih sejak kau berada di kamar ini terjebak dengan kehidupan di induk pesawat terminal dimana kita sekarang bukan?” Kelium memberikan apa yang ia temukan kepada Arcakra! “Kelium Jrafitariasys bukankah ini milik Lisa?” mengeluh kaget dan bercampur dengan rasa sedih di lihat oleh Kelium dan Permaga, Arcakra diberikan sesuatu yang membuatnya beraksi mengingatkan pada bagaimana, Arcakra pernah ingat Kelium memberikan barang itu kembali kepada siapa Arcakra pernah menjadi Ayah dan seorang suami! Arcakra memperhatikan kalung liontin yang di kembalikan dari Kelium yang telah membawanya khusus untuk di kembalikan kepada siapa Arcakra dengan pasti akan mengingat rasa penyesalannya. Sesaat dimana teringat, “Permaga Jrafitariasys, kenalkanlah kawanku dari parlemen pasifik di bumi” Arcakra mengingat kilas balik sepuluh tahun yang lalu sebelum perang datang, “Arcakra kenalkan temanku dan anaknya Kelium dari planet redsilsitriusys.” Sahut Wilber Astronium yang serupa genius mirip ayahnya profesor dokter Sinduversuryo Astronium. Diantara itu saat mereka berkumpul ada dua wanita cantik yang di bawa oleh Arcakra, mereka berkumpul dengan sedang akan menjamu makan malam. Makan malam gala mewah orang kaya makmur di gedung kota jakartasilisitrium, yang gedung-gedung kotanya mengapung karena teknologinya berada tepat di atas langit kota Jakarta. Acara makan malam para tokoh penting di bumi saat malam itu datang ke kota jakartasilisitrium, mereka di undang datang ke diantara satu diantara yang paling mewah dari megah gedung milik keluarga profesor dokter Sinduversuryo si genius yang terpintar di muka bumi. Mata kaget teringat Arcakra berair mengingat, apa yang membuatnya menyesal dengan ia, memperhatikan kalung liontin yang di kembalikan dari Kelium. “Kelium Jrafitariasys semuanya sungguh menakutkan, karena aku ingat gedung-gedung yang megah kokoh itu tidak kuduga sudah tidak lagi menjadi tempat yang aman untuk semua orang yang tinggal di kota Jakarta atau kota masa depan di jakartasilisitrium” “Wahai penyihir aku mengingat musibah yang menimpa sebagaian permukaan bumi, dengan kalung liontin ini aku semakin mengingat kejadian demi kejadian sebelum hampir lupa pada sebab musibah. ” Mata berair Arcakra tenyata menangis mengingat diantara gala makan malam yang mewah itu pada dua wanita yang di bawanya. “Sebelum, perang tiba aku merasa paling beruntung” Arcakra berkomentar pada cerita yang akan sebelum di ceritakannya. Bertanya komentar Arcakra kepada Kelium “Bagaimana kalian menemukan benda ini, apakah aku masih bisa berharap?” tanya Arcakra “Kelium Anakku mencarinya diantara reruntuhan gedung yang diserang oleh isi penghuni galaksi di gugusan lygo.” Permaga Jrafitariasys menjelaskan bagaimana ditemukan kalung liontin itu. “ingatkah Arcakra kawanku sesaat diantara kita di kenalkan Wilber Astronium pada pesta makan malam gala mewah saat itu di bumi” Permaga Jrafitariasys memastikan Arcakra masih mendengarkan pernyataannya, Arcakra yang sedih sedang bersandar di balik kaca jendela tersungkur membalikkan badannya yang tidak lagi kuat seolah untuk bisa berdiri memandang jendela dimana bumi. Wajahnya penuh dengan air mata dan ia seperti berkeringat dan semakin mengeluh. Permaga Jrafitariasys dan Kelium Jrafitariasys, terpaku ikut bersimpatik, tiada kata-kata yang dapat di ungkap kecuali ikut melihat dan mendengarkan yang ingin di ungkap arcakra pada saat melihat kalung istimewa yang pernah di kasih kepada anaknya yang bernama Lisa sebagai hadiah ulang tahunnya. “Permaga tolong aku ingin melihatnya tapi tidak tahu cara melihat bagaimana kalung liontin ini bisa menjadi istimewa? Aku mungkin lupa padahal.., aku pernah menunjukannya pada Lisa” “kalung istimewa apakah itu” Arcakra melihat dan ia sedang akan di tawarkan oleh Jrafitariasys pada kalung yang memiliki daya tarik. “ini adalah kalung lionten yang istimewa dari planet kami, lihatlah pertama kalung batu ini akan merefleksikan proyeksi pada siapa kita ingin menghendaki gambaran proyeksi siapa?” Arcakra terlihat berminat saat Permaga Jrafitariasys menawarkan kalung itu di pesta gala mewah di sepuluh tahun yang lalu. Malam itu Kelium jrafitariasys mensela “,Maaf tuan Arcakra biar kubantu agar barang jualan kami bisa kau beli dengan harga yang pantas! Ingatlah ini kalung ajaib yang harus kalian simpan dalam kenangan terindah kalian!” Arcakra, istri dan anaknya semakin tertarik dengan upaya mereka menjual batu liontin ajaib itu. “aku tidak peduli itu ajaib, tunjukan bagaimana cara membuatnya itu jadi milik kami?” sahut Arcakra berkata pada Permaga dan Kelium yang tersenyum senang mendapatkan pembeli dari barang-barang sihir yang sedang mereka akan jual. Beruntung istri Arcakra yang melihat suaminya tergesa-gesa ingin melihat keajaiban batu liontin itu, memaksa Arcakra untuk bersabar, dan meminta jangan berulah seperti sedang kehilangan rasa peduli. “Sabarlah Arcakra, aku ingin memilih warna batunya” sahut istri Arcakra yang bernama Nadia. “biarlah Lisa yang memilih warna batunya tanya saja warna favorit yang ia suka ada atau tidak?” Lisa mensahut karena ia peduli pada warna kesukaannya. Kelium melihat Lisa dan menduga “,warna hijau yang selintas kuning ini pasti kau suka pada warnanya?” Lisa membalas “,itu bukan warna kesukaanku!” Kelium mendengar “tapi kau melihatnya dari awal pada warna batu ini dan aku tahu kau berminat lagi pula warna merah muda tidak ada?” Kelium berkomentar sambil tersenyum dengan di balas tersenyum oleh Lisa yang masih melihat batu itu! “Lisa,” Arcakra bertanya “itu saja Ayah!” Arcakra melihat ingin melihat batu itu dan kemudian mereka meminta ijin untuk bagaimana kalung itu bisa menjadi istimewa? Kelium menjelaskan batu itu sangat lucu dan memiliki humor untuk mensimpan proyeksi gambar mereka harus bersama-sama merepal batu tersebut. Dan bila sudah siap kelium menunjukan batu itu akan memproyeksikan kenangan mereka bersama di dalam air apapun yang jernih asalkan telah di kesankan dalam repalan erat bersama. Batu yang di jatuhkan kepermukaan air memproyeksikan sebagaian dari esensi kehidupan yang mereka inginkan untuk di simpan ajaib dalam karakteristik batu itu. Sebelum perang Arcakra mengingat sepuluh tahun yang lalu kenangan terakhir yang mereka simpan sebelum Arcakra pergi datang ke agenda gala pertemuan merapat untuk mendatangi parlemen di lautan pasifik bumi. Bumi dibalik jendela kamar Arcakra di dalam kapal induk terminal pengasingan para penduduk bumi sedang bagaikan warna bumi yang ingin mendidih sesaat yang sulit diduga. Waktu ada ledakan di permukaan bumi yang dahsiat itu seolah biru langit di bumi tidak lagi biru namun mendidih merah dengan warna silau yang menakutkan. Dan Permaga Jrafitariasys mensaksikan perasaan menakutkan yang mereka saksikan dari ruang angkasa selama sepuluh tahun, selama batas bumi birunya menjadi merah yang mendidih di sebagaian zona perang. – “Arcakra apa kesanmu mengingat semua perasaan itu” Arcakra melihat suara di balik pertanyaan tidak mudah itu adalah awal terjadi mengapa perang berlangsung? “aku teringat betapa bagaimana aku sedang jatuh cinta pada Nadia karena kami telah cukup lama menikah dan sedang berencana untuk inginku memenuhi keinginan kami menambah anak!” Arcakra mengusap air mata sedihnya dan dengan kesan sedihnya ia mencoba berkomentar menjelaskan mengapa terjadi perang antara penduduk bumi dengan isi galaksi lygo, walupun ia karena sangat mencintai Nadia dan anaknya sulit menjelaskan cerita yang harus di ungkap!? “Seandainya aku pergi bersama anak dan istriku! Pasti relung takdirku tidak kesepian seperti saat ini Permaga..,” Arcakra melihat proyeksi kenangan indah foto keluarga mereka dalam esensi ajaib yang di keluarkan batu yang telah ditenggelamkan dalam permukaan air itu. “Lihatlah putriku Lisa bagai wajah bidadari yang seharusnya memiliki kesempatan karena aku berharap, mereka bagai nuansa hidupku yang tidak dapat tergantikan.” Harapan penuh simpatik ingin melihat kenyataan itu sungguh sungguh hidup hanya dalam pegerakan proyeksi yang esensinya terbatas terkenang di balik kaca gelas kaca dimana batu ajaib diantara air yang indahnya coba ia sentuh berkali kali ketika putri atau istrinya tersenyum di batasan dimana air itu memproyeksikan keindahan cerita sebuah kenangan sehari sebelum perang meletus, batu itu sempat mensimpan esensi kenangan terindah dimana ia sempat berdansa dengan bergantian setelah berdansa dengan istrinya. Arcakra melihat putri gadisnya yang berambut panjang cantik dan sebagai ayah ia hampir lupa pada apa yang ia katakan pada saat refeleksi percakapan terakhirnya sambil memberi kalung itu kepada Lisa gadis putri yang di puja dengan perkataan “kau wanita yang paling cantik di malam gala ini putriku.” Arcakra mulai ingat oleh siapa ia disela malam itu untuk pergi bertugas rapat mendatangi tempat dia dan rekannya profesor dokter Sinduversuryo untuk melayani tamu yang akan datang untuk rasio perundingan. Di kota jakartasilisitrium yang dekat dengan batas langit dimana diantara awan gedung-gedungnya dan milik keluarga orang kaya seperti kesuksesan Anaknya Wilber yang berhasil membuat mereka memiliki gedung paling megah di jakartasilisitrium. Gedung klasik plaza mahadria ialah gedung termegah yang ada di zona kota jakartasilisitrium, kendaraan dari tepian navigasi datang bergantian megah terbang masuk ke teras megah gedung plaza mahadria dengan hiruk pikuk ramai, eksentriknya kota itu, yang bergemerlap indah mempesona lingkungan masadepan tanpa merelungkan siapa manusia di era ramalium bagai zaman keemasan mereka menjadi manusia dimasa depan siapa planet ini? “Aku ingat ketika berdansa dengan anakku mendengarkan lagu ballad klasik yang nuansa iringannya memegahkan pesta di malam itu,tapi aku juga ingat suara panggilan Sinduversuryo ketika mensela dansaku dan bagaimana ternyata itu menjadi kesan terakhir yang bisa aku ingat di malam gala berpisah dengan istri dan putri perempuanku” Arcakra berulang kali mengusap air mata yang hingga membasahi hidungnya itu dengan tangannya. Permaga jrafitariasys dan kelium dengan tegar menemani waktu bersimpatik bersama Arcakra, mereka berdua menjadi penyihir yang sesaat terbatas dengan kemampuan mereka dengan sihir karena emosi Arcakra di tunggu detail cerita lengkapnya untuk memahami apa yang ia ketahui sebagai anggota parlemen dengan rekan profesor dokter Sinduversuryo akan bercerita sebelum malam invasi militer serangan dari lygo sesaat sepuluh tahun yang lalu hampir membuat lupa Arcakra. Tapi kedua penyihir itu berharap Arcakra dapat bercerita dengan bagaimana reaksi batu liontin ajaib yang memproyeksikan esensi dari ia atau sisa batasan nuansa yang bisa di lihat seketika batu liontin ajaib itu merangsang ingatan siapa Arcakra sebagai anggota parlemen pasifik di bumi. “Batu ini terbatas mensimpan esensi istri dan putri perempuanku ,aku ingat itu diteras megah lantai dimana pesta gala dengan pergi dan datang kendaraan menurunkan dan membawa pergi para tamu-tamu, yang datang keluar masuk pesta dimalam aku tidak bisa mengikuti gala makan malam hingga akhir. Itu dia wajah rindu anak perempuanku dalam esensi ajaib yang dia kembali ke senyum sebelum wajah merindukan saat aku akan pergi, hanya dalam air dan gelas yang sedang bercahaya ini.” “Kalian berdua sebagai penyihir pasti ingin bertanya apa yang terjadi sebelum invasi militer galaksi lygo menyerang bumi tiba?” kelium wajah simpatiknya mulai cerah tidak ikut kembali bersimpatik sedih namun ia terlihat berharap karena dugaan ayahnya benar dengan bagaimana kelium datang menemukan batu ajaib liontin itu ialah rangsangan yang dapat memancing Arcakra untuk merasa ingin bercerita lengkap pada waktu saat bagaimana atau apa yang terjadi sebelum malam invasi militer pihak lawan dari planet lygo. Dingin sedih bersimpatik berubah menjadi malam yang di harapkan dengan kesunyian kedua penyihir dengan ingin mendengarkan cerita lengkap mengapa invasi dimulai. “malam itu aku ingat setelah membeli kalung liontin dan aku yakin kalian berdua ada didalam ruang gala sebelum makan malam ketika acara masih berdansa dengan ramai dimana para tamu datang, aku di jemput profesor dokter sinduversuryo dan didampingi seseorang lagi yang ikut pergi!” Arcakra bercerita namun ia seperti punya pertanyaan menduga? “Malam itu rekan anggota parlemenku tidak mengenalkan seseorang lagi bersama kami dengan ia ikut pergi keteras dimana navigasi kendaraan mendarat datang menjemput kami untuk pergi ke gedung parlemen pasifik di belahan sebelah timur planet bumi.” Arcakra menjelaskan sambil mengingat ada yang ia kenal selintas namun tidak pasti siapa dia? Namun Arcakra terkesan “Orang asing yang tidak aku kenal telah membawaku selamat hingga aku sekarang, ada di pesawat induk ini, namun dengan takjubnya aku bertanya siapa dia yang seolah olah kuduga mirip dengan siapa keluarga Astronium.” Permaga jrafitariasys melihat anaknya dan menduga siapakah dengan pertanyaan yang dimaksud Arcakra siapa ketika selintas mereka menduga-duga siapa pendamping sinduversuryo. “kelium dimana Ryo atau Suryo Astronium cucu, si profesor genius anak Wilber Astronium, sahabatmu saat pesta gala malam hari di saat sepuluh tahun yang lalu saat sebelum makan malam?” Arcakra diantara pertanyan dan komentar Permaga jrafitariasys dengan sedikit memahami cerita yang tiba-tiba berhenti sebelum cerita lengkap?! di tunggu kedua penyihir teman Wilber Astronium si pengusaha sukses yang juga genius seperti ayahnya. Arcakra mendengar pernyataan komentar Permaga pada Kelium didengar seolah menambah kembali ingatan Arcakra setelah mendengar komentar ada yang di ingat Arcakra dari nama pendamping Profesor dokter Sinduversuryo. “Kelium apakah kau mengenal siapa dia yang telah mendampingi aku dan profesor dengan menduga? Siapakah dia mengapa ia seolah seperti bukan manusia yang umum?” Arcakra takjub sesaat teringat siapa Ryo Astronium memancing kesan yang di akhir cerita ia, Arcakra selamat sampai di kamar itu sesaat karena Ryo Astronium diceritakan menselamatkan dia ketika setelah invasi militer menyerang. “Ryo Astronium adalah temanku tuan , Arcakra!” kelium dengan komentarnya merasa senang ia menjelaskan siapa di balik sosok tersebut sebagai cucu Sinduversuryo. “aku senang dia menyelamatkanmu karena kami memang berharap dia bisa membantu semua yang membutuhkan bantuannya,” Kelium Jrafitariasys menambah kesan komentarnya menjelaskan selain teman ternyata ada cerita lain di balik semua kejadian yang rumit sebelum perang. “Bila, dia bisa seperti itu mengapa tubuhnya bisa bertransformasi seperti itu apakah itu umum?!” Arcakra teringat bagaimana Ryo Astronium bisa menyelamatkan Arcakra dan pergi dari invasi bagaikan roket terbang dengan kecepatan yang sangat cepat seolah seperti kecepatan lebih dari kecepatan sonic, dan itu yang membuat Arcakra bertanya siapa Ryo Astronium? “mengapa ada manusia yang bisa terbang seperti dia di muka bumi itu” Arcakra melihat menoleh kebelakang dimana jendela kamarnya ialah pemandangan bumi yang sementara sedang hening sepi sementara seolah berperang sedang usai dengan kedamaian seakan-akan nyata setelah sepuluh tahun ia terjebak dalam kapal induk. Arcakra kembali bertanya “siapakah yang mengajarkan sihir pada Ryo Astronium” Arcakra tersenyum dan berharap dengan membayangkan perang akan berhenti bila ada bala tentara dengan kekuatan seperti ryo astronium ia yakin membayangkan bila sihir bisa di pelajari pasti membuat manusia di bumi menjadi perkasa dan dapat menguasai kembali kedamaian dengan melawan balik. Sayangnya yang di bayangkan atau diduga Arcakra tidak benar. Dan itu membuat Arcakra kecewa karena berharap pasti bila bisa invasi akan berhenti tapi dengan di jelaskan Kelium lain “Ryo Seperti Saudaraku, ia tidak belajar sihir namun ia di lindungi sihir yang kaulihat adalah manusia sintesis ajaib yang awalnya normal seperti manusia lain.” Arcakra selintas yakin tapi bagaimana Permaga Jrafitariasys menduga isi pikiran Arcakra “ aku mengerti kau pasti berpikir bila semua manusia bisa sihir dengan kemampuan yang serupa seperti Ryo pasti kau bayangkan kedamaian, bila itu bala tentara serupa kekuatannya dengan bakat seperti Ryo.” Arcakra mensela ingin komentar di dengar memaksa tapi itu jalan keluarnya untuk jawaban dari kedamaian yang kita bayangkan. “maaf temanku Arcakra, selintas ada pepatah bumi yang kudengar sering dari Wilber Astronium, ia sering berkata bila dunia tidak sekecil daun-daun dari kiasan mensebut daun kelor yang mudah dimengerti dan sungguh masalah tidak sesederhana itu” “Ryo Astronium bukan manusia biasa, kami terbatas untuk menceritakan siapa dia kepadamu Arcakra, Kelahiran manusia seperti Ryo Astronium seutuhnya ialah karena di balik kekuatan itu ada rasa sedih yang mendalam pada siapa Wilber sebagai ayah atau SInduversuryo sebagai kakeknya walaupun mereka genius mereka aku larang mengulang proses itu. Tubuh Ryo Astronium gabungan semua pengetahuan terhebat Wilber dan Sinduversuryo, yang genius dengan telah memaksa sihir diantara sihir hitam dan sisi baik dari sihir yang diantara aku dan anakku tahu batasan kami berjanji tidak akan mengulang kembali proses yang menakutkan sesaat melihat kenyataannya tubuh raga dan jasad ryo yang asli sudah di kubur menjadi tanah dan terurai.” Permaga Jrafitariasys menjelaskan singkat. “Ada batasan dimana aku sesungguhnya takut pada batasan dimana sihir tidak mampu kuduga” Kelium melanturkan rasa kawatirnya “Rasa takutku, atau kami saat kecelakaan musibah Ryo Astronium masih manusia dengan bagaimana aku kaget ketakutan karena masih remaja saat itu, dia sesungguhnya seperti manusia sintesis yang diciptakan oleh pengetahuan Ramalium silang antara fisika, ilmiah hingga gabungan sihir dari ilmu sihir di planet redsilisitriusys dan planet bumi” kelium terpaksa sadar menjelaskan mengapa Permaga jrafitariasys ayahnya tidak ingin mengulang proses sihir itu. “Arcakra kau harus mengerti dia yang pertama dan terakhir” harapan Permaga Jrafitariasys melihat planet bumi yang sedang menjadi sasaran ia memandang jendela juga seandainya di duga serupa seperti Arcakra bisa memahaminya lain. “apapun itu aku masih kurang mengerti mengapa?” berharap Arcakara kembali bercerita sementara malam itu di kamar Arcakara mereka bertiga seperti terbuka satu sama lain bercerita seperti menyelidiki sesuatu yang lengkap ceritanya di inginkan di dengar oleh kedua penyihir Jrafitariasys.—